
Pantau.com - Pegawai Negeri Sipil (PNS) memang sering diragukan pekerjaannnya, tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga oleh atasannya. Namun Wali Kota di Meksiko ternyata memiliki cara unik untuk menguji para bawahannya, termasuk menjadi orang cacat.
Carlos Tena, Wali Kota Cuauhtemoc, Meksiko memilih menjadi orang cacat setelah menerima aduan dari para penyandang disabilitas karena diperlakukan tidak seperti seharusnya oleh para PNS.
Dua bulan lamanya dihabiskan Tena untuk menyusun rencanannya agar terlihat meyakinkan, hingga akhirnya ia mendatangi Kantor Wali Kota dan Dinas Sosial sebagai orang cacat serta membutuhkan bantuan.
Baca Juga: Viral 'Hakim Imut' di Sosmed Mirip Member JKT48, Netizen Heboh
Mengenakan sweater leher abu-abu tebal yang menutupi sebagian wajahnya, topi rajut abu-abu berikut dengan kacamata hitam dan beberapa luka perban di bagian telinga kiri dibuat untuk meyakinkan kondisinya yang terluka.
Tena lalu masuk ke Direktorat Pembangunan Sosial menggunakan kursi roda. Ia meminta makanan gratis, dimana itu adalah fasilitas yang berhak diterima penyandang disabilitas dan warga miskin karena semuanya dibiayai negara. Dan faktanya ia benar-benar diabaikan bahkan mendapat diskriminasi.
Mendapat pengalaman buruk di Direktorat, Tena kemudian menyambangi kantornya sendiri dan meminta bertemu dengan wali kota, tapi ia diberitahu yang bersangkutan sedang tidak ada di tempat.
Kemudian ia meminta berbicara kepada Sekretaris Dewan Kota, tapi dengan kasar ia diminta menunggu di lorong, karena pelayanan yang belum buka. Saat itulah akhirnya Tena yakin pengaduan yang datang kepadanya benar adanya. Tena akhirnya kesal dan membongkar penyamarannya hingga membuat staf Balai Kota terkaget-kaget.
"Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menunjukkan realitas yang dialami warga setiap hari, ketidakpedulian dan pengabaian yang mereka hadapi dari pegawai negeri," ujar Tena kepada awak media mengutip laman Odditycentral, Senin (15/7/2019).
Baca Juga: Gokil, Orang ini Selesaikan Rubik Menggunakan Kaki Dalam 16 Detik
"Saya memutuskan untuk melakukannya karena saya tidak tahu siapa yang harus dipercaya, warga atau rekan kerja saya," sambungnya.
Di Meksiko sendiri, Tena memang dikenal sebagai sosok yang memeperjuangkan kesetaraan hak terhadap mereka yang kurang beruntung, termasuk penyandang disabilitas. Setelah menyamar Tena kemudian merasa kecewa terhadap beberapa rekannya.
- Penulis :
- Dini Afrianti Efendi