Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Putin: Jika Washington Kerahkan Rudal di Eropa, Rusia akan Targetkan AS

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Putin: Jika Washington Kerahkan Rudal di Eropa, Rusia akan Targetkan AS

Pantau.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak bertindak menempatkan rudal di Benua Eropa, Rabu, 20 Januari 2019.

Hal tersebut disampaikan Putin menyusul dengan ancaman Amerika Serikat yang berencana akan menempatkan rudal baru lebih dekat dengan Rusia serta goncangnya perjanjian nuklir INF.

Komentar Putin itu dibantah oleh Departemen Luar Negeri AS yang menganggap penyataan tersebut sebagai propaganda yang dirancang untuk mengalihkan perhatian dari apa yang Washington tuduhkan kepada Moskow terkait dengan pelanggaran Perjanjian Nuklir Menengah (INF).

Baca juga: Jerman Tolak Seruan AS untuk Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran

Putin mengatakan, Rusia tidak akan mencari konfrontasi dan tidak akan mengambil langkah pertama untuk menyebarkan rudal dalam menanggapi keputusan Washington, yang memutuskan untuk keluar dari perjanjian nuklir yang dibentuk sejak era Perang Dunia. Namun, jika AS sungguh mengerahkan rudal-rudalnya di Benua Eropa, ini akan memperburuk situasi keamanan internasional dan menciptakan ancaman serius untuk Rusia

Tetapi dalam pidatonya, Putin melanjutkan, ada senjata terbaru dan tercepat yang dimiliki oleh Rusia, dan memperingatkan AS dalam mengambil setiap langkah.

"Itu adalah hak mereka untuk mengambil apapun langkah yang mereka inginkan. Tapi apakah mereka dapat menghitung? saya yakin mereka bisa. Biarkan mereka menghitung kecepatan dan sistem jangkauan senjata yang kita kembangkan," ucap Putin diikuti dengan tepuk tangan para elit politik Rusia, seperti dikutip Reuters, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Keluar dari Perjanjian Nuklir INF, Rusia Berikan 'Mirror Response' untuk AS

"Rusia dipaksa untuk membuat dan menyebarkan senjata yang dapat digunakan, bukan hanya di wilayah ancaman berasal, namun juga wilayah yang menjadi pusat pengambilan keputusan itu terletak," tambahnya.

Ia juga mengatakan, senjata Rusia dengan spesifikasi teknis dan taktis, termasuk waktu peluncuran ke pusat komando, akan sepenuhnya sesuai dengan ancaman yang diarahkan kepada Rusia.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Washington tidak akan mengembangkan sistem pengiriman senjata nuklir baru dan mengklaim Rusia melanggar Perjanjian Nuklir Menengah (INF).

Washington merupakan pihak pertama yang mengumumkan bakal menarik diri dari INF setelah menuding Kremlin mengembangkan senjata baru yang dianggap melanggar kesepakatan.

Penulis :
Noor Pratiwi