Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Soal Peluang PAN dan Demokrat Masuk Kabinet Kerja, Ini Kata TKN

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

Soal Peluang PAN dan Demokrat Masuk Kabinet Kerja, Ini Kata TKN

Pantau.com - Bertemunya Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menuai isu kedua partai tersebut akan merapat ke koalisi pemerintah.

Demokrat dan PAN bahkan kerap disebut-sebut akan mendapat jatah menteri jika resmi bergabung dengan koalisi Indonesia Kerja jilid II. Terkait hal tersebut Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin justru enggan menanggapinya.

Baca juga: Posisi PAN-Demokrat Sangat Strategis untuk Koalisi Jokowi, Kenapa?

"Ya itu tanya pak Jokowi dong (kemungkinan Demokrat dan PAN dapat jatah menteri), masa tanya sama kita," kata Wakil Ketua TKN Arsul Sani di Jakarta, Senin (10/6/2019).

Diketahui koalisi Indonesia Kerja jilid II saat ini masih beranggotakan PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, PPP, PKB, PSI, Perindo, dan PBB.

Menurut Arsul, hingga pertemuan antara Jokowi dengan sembilan Ketum parpol itu beberapa waktu lalu, belum ada pembicaraan soal bagi-bagi kursi menteri. 

"Ketika partai yang sembilan itu, kami sampai sekarang gak pernah bicara portofolio kementerian. Kan beberapa waktu lalu Ketum, kecuali pak Surya Paloh (Ketum Nasdem) karena di luar negeri, ketemu pak presiden. Saya tanya ke Ketum saya (Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa) 'pak Ketum sudah ada belum pembicaraan kita dapat berapa kementerian?' Kata pak Ketum saya 'gak, tetap dengan pak Jokowi itu apa sih harapan PPP dalam periode kedua pak Jokowi'," tutur Arsul.

Dalam kesempatan yang sama, Direktorat Program TKN Aria Bima mengatakan pertemuan antar tokoh politik merupakan satu hal wajar. Ia bahkan menilai pertemuan itu penting untuk memberikan kesejukan pasca pelaksanaan pemilu 2019.

Baca juga: Ini Pesan Tegas NasDem kepada PAN-Demokrat Jika Ingin Gabung Koalisi

"Menurut saya pertemuan seperti pak AHY dengan Bu Mega, AHY dengan pak Jokowi, kemudian ketua MPR dengan pak Jokowi. Atau pun acara, mohon maaf ini, acara pemakaman ibu Ani yang dihadiri tokoh politik juga kehadiran pak Prabowo di tempat pak SBY, menurut saya waktu-waktu ini rakyat penting pertemuan tokoh politik untuk berikan warna kesejukan dan tidak terlalu jauh harus diinterpretasikan apakah akan berlanjut ke suatu konfigurasi masuk ke pemerintahan ke depan," ucapnya.

rn
Penulis :
Sigit Rilo Pambudi