
Pantau.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani stabilitas terjaga meski di tahun politik. Ia menyampaikan bahwa momentum pesta demokrasi terbesar di Indonesia tahun 2019 ini sama halnya dengan pemilihan umum di tahun-tahun sebelumnya.
"Saya rasa Pemilu tahun 1999 dan 2014 terakhir aman, seperti bagaimana akhirnya memberi pondasi lebih kuat atas demokrasi. Saya ingin memastikan anda tidak perlu khawatir mengenai bagaimana kamu mengatur pemilu ini, jadi saya berekspektasi 2019 enggak akan beda," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara Fitch and Ratings di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: Hore! Rapel Kenaikan Gaji PNS Dibayarkan April
Menurutnya, Pemilu kali ini sama saja seperti kontestasi antara dua kandidat hanya saja ini pertama kali adanya penggabungan antara pemilihan presiden, parlemen pusat dan daerah.
Sehingga kata dia, ini akan cukup menarik perhatian karena dukungan bukan hanya dilakukan untuk presiden namun juga untuk anggota parlemen.
"Yang beda dengan sebelumnya adalah, ini pertama kali kami akan melakukan pemilu berbarengan antara presiden, parlemen dan parlemen daerah, ada 3 level di saat yang sama cukup memperkuat tensi, karena orang-orang bukan hanya mendukung satu, namun juga senator kalau bahasa di US, ini cukup crowded, yang berarti memberi lebih cukup menarik perhatian setiap proses pemilihannya" paparnya.
Baca juga: Hah? Belanja Subsidi Pemerintah hingga Februari 2019 Lebih Rendah
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga meyakinkan bahwa siapapun yang terpilih sudah berkomitmen untuk berupaya melakukan reformasi sehingga hal ini baik untuk Indonesia.
"Setelah election akan ada government yang komit ke program pembangunan, keduanya sudah janji, untuk reformasi. itu bagus untuk indonesia, karena kita bicara reformasi di negara ini. Itu dibutuhkan untuk berkembang lebih jauh," pungkasnya.
rn- Penulis :
- Nani Suherni