Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Tak Dirahasiakan, Ternyata Indonesia Bisa Stop Impor Pangan

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Tak Dirahasiakan, Ternyata Indonesia Bisa Stop Impor Pangan

Pantau.com - Pemerintah meminta pengusaha dapat berinvestasi gudang yang memiliki teknologi menyimpan komoditas lebih lama. Sebab, salah satu permasalahan yang terjadi di sektor pangan yakni terkait tata kelola stok pangan.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengatakan, stabiliasi harga kan prinsipnya ketersediaan cukup, stabilitas pasokan dan harga terjamin. Masalahnya kata dia, ada masa panen raya dan masalah paceklik.

"Panen raya harga biasanya ada yang turun, kalau paceklik harga naik, karena ketersediaan berkurang; sehingga ini memang paceklik tetap terjaga panen raya. Kita mampu tangani pasca panen untuk sediakan masa-masa paceklik, jadi ini sebenarnya petaninya sudah terwujud ketahanan pangan, yang masalah pendukungnya, yakni logsitik," ungkapnya.

Baca juga: Kamu Teriak Stop Impor Beras? INDEF: Enggak Mungkin Ditiadakan

Lebih lanjut kata dia untuk menyelesaikan permasalahan ketimpangan stok ini, belum ada teknologi pergudangan untuk menjaga stok bahan pangan supaya memiliki jangka panjang di semua sektor pangan.

"Karena penyimpanan cabai saja misalnya jadi soal, cuma bisa tahan dua minggu," ungkapnya.

"Jadi Kadin (Kamar Dagang dan Industri) bantu dong dengan teknologi investasi untuk simpan saat panen raya dan paceklik," imbuhnya.

Baca juga: Apa Fintech Haram? Ma'ruf Amin: Fintech Enggak Bertentangan dengan Ekonomi Syariah

Upaya ini juga dinilai menjadi kunci agar Indonesia bisa memiliki kestabilan pangan tanpa melakukan impor. Sehingga kata dia, teknologi pergudangan berjangka panjang menjadi salah satu fokus pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan kedepannya.

"Bulog (Badan Usaha Logistik) sudah berupaya investasi-investasi baru bangun RMU (Rice Milling Unit) serta bangun ini tapi itu, belum cukup karena distribusi sawah kita luas sekali," katanya. 

"Produksi surplus memang ada 6 provinsi ini yang jadi inti, kita siapkan gudang baik dan cukup supaya beras rakyat bisa disimpen sampai setahun. Jadi ini sedang dalam proses-proses perbaikan baik di penyimpannya, transportasinya" pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni