
Pantau.com - Rusia akan mengirim 300 ton bantuan kemanusiaan ke ibu kota Venezuela, Caracas, Rabu (20 Februari 2019) waktu setempat. Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyampaikan itu.
"Kami menerima dukungan kemanusiaan setiap hari. Pada hari Rabu, 300 ton bantuan kemanusiaan Rusia akan secara hukum dikirim ke bandara internasional Caracas," kata Maduro pada pertemuan dengan para ilmuwan, yang dikutip dari Sputnik, Selasa (19/2/2019).
Hal itu juga terlihat dari adanya sebuah kapal tanker minyak yang terlihat di terminal kargo kilang Jose di Venezuela.
Baca juga: Pemerintahan Venezuela Tolak Masuk Anggota Parlemen Uni Eropa
Venezuela saat ini menghadapi krisis ekonomi dan politik yang tajam. Setelah pemimpin oposisi, Juan Guaido, menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Amerika Serikat pun mengakui Guaido sebagai pemimpin sementara negara itu.
Maduro menolak untuk menerima bantuan AS, menganggapnya sebagai taktik untuk menjatuhkan pemerintahnya.
Sementara Rusia, Cina, Meksiko, menyuarakan dukungan untuk Maduro, yang menuduh Trump tengah mengatur rencana kudeta.
Baca juga: Maduro: Pemerintah AS Adalah Kelompok Ekstremis!
Sebelumnya, Venezuela menolak masuk sekelompok anggota Parlemen Eropa atas kecurigaan bahwa mereka akan membawa motif persengkongkolan di tengah gejolak politik di negara itu.
Parlemen Eropa bulan lalu bergabung dengan sejumlah negara Barat dalam mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai kepala negara sementara Venezuela setelah Presiden Nicolas Maduro tahun lalu menang dalam pemilihan, yang menuai banyak kritik.
- Penulis :
- Widji Ananta