
Pantau.com - Utusan khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths bertemu dengan pemimpin kelompok militan Houthi Abdulmalik al Houthi pada Kamis (22 November 2018) untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian untuk negara tersebut, menurut juru bicara kelompok Houthi.
Juru bicara kelompok Houthi Mohammad Abdussalam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dalam pertemuan dengan utasan PBB Martin Griffiths akan membahas kondisi gencatan senjata dan menawarkan perawatan medis untuk kelompok Houthi.
Dalam pernyataan tersebut, Abdulmalik al Houthi mendesak pembatasan ekonomi di daerah-daerah yang dikendalikan oleh kelompok Houthi untuk diakhiri, seperti dilansir Anadolu, Jumat (23/11/2018).
Baca juga: Krisis Kemanusiaan Yaman, Kelompok HAM Prancis Tuntut Putra Mahkota Abu Dhabi
Pertemuan dengan utusan PBB itu diapresiasi oleh Kepala Komite Revolusioner Agung Houthi Mohammad Ali al Houthi. Meski tidak memberikan rincian mengenai pembicaraan dengan utusan PBB, namun ia merekomendasikan untuk menghidupkan kembali perundingan damai secara bertahap.
Sebelumnya, pada Jumat lalu, Griffiths telah mengumumkan bahwa kedua belah pihak dalam konflik telah mengkonfirmasi niat mereka untuk mengambil bagian dalam perundingan damai yang direncanakan di Swedia.
Baca juga: Perang di Yaman Akibatkan 85.000 Anak-anak Tewas karena Kelaparan
Yaman didera konflik sejak tahun 2014, saat kelompok pemberontak Houthi melakukan serangan ke beberapa bagian di negara tersebut, termasuk Ibu Kota Sanaa.
Konflik tersebut meningkat pada tahun 2015, saat Arab Saudi dan sekutunya Sunni Arab meluncurkan serangan udara yang menghancurkan Yaman, dengan tujuan untuk mengambil alih kekuasaan yang direbut oleh kelompok Houthi.
Puluhan ribu orang, termasuk warga sipil Yaman, diyakini tewas dalam konflik tersebut yang juga telah merusak dan menghancurkan infrastruktur negara.
- Penulis :
- Noor Pratiwi