
Pantau - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditengarai bakal melanjutkan penguatan selama mampu bertahan di atas 6.625. Namun, pemodal wajib waspada jika yang terjadi adalah sebaliknya. Empat saham pun disuguhkan sebgai bahan pertimbangan. Apa saja?
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (22/6/2023) hingga pukul 9.15 WIB, IHSG melaju di zona hijau 5,864 poin (0,09 persen) ke posisi 6.708,489. Ini melajutkan penguatan kemarin di mana indeks saham domestik ditutup menguat 0,63 persen ke 6,703.
Analis senior MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan IHSG kemarin disertai dengan munculnya volume pembelian. Penguatan IHSG pun berhasil menembus moving average (MA20).
“Apabila IHSG masih sanggup bergerak di atas 6.626 sebagai support terdekatnya, maka posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave c dari wave (i) dari wave [iii] pada label merah yang akan membawa IHSG menguat menuju 6.744-6,819,” katanya dalam kajiannya yang diterima di Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Namun, ia mewanti-wanti agar pelaku pasar waspada apabila IHSG kembali menembus ke bawah 6.626. Itu menandakan, IHSG belum selesai membentuk wave b dari wave (i) dari wave [iii] di label hitam. “Kondisi ini akan membawa IHSG turun ke 6.601,” ungkap dia.
Secara teknikal, support IHSG berada di 6.626 dan 6.578 sedangkan resistance berada di 6.744 dan 6.772.
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal di bursa saham. Saham-saham tersebut adalah:
Rekomendasi buy on weakness di kisaran Rp9.025-9.075 dengan target harga 9.200 dan 9.450. Lakukan stoplos di bawah 8.950.
Rekomendasi buy on weakness di kisaran Rp28.075-28.475 dengan target harga 30.125 dan 32.400. Lakukan stoploss di bawah 27.300 per unit saham.
Rekomendasi buy on weakness di kisaran 1.330-1.375 dengan target harga di Rp1.525 hingga 1.600. Lakukan stoploss di bawah Rp1.275.
Rekomendasi buy on weakness di kisaran Rp790-805 dengan target harga Rp845 dan Rp870. Lakukan stoploss di bawah Rp765.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (22/6/2023) hingga pukul 9.15 WIB, IHSG melaju di zona hijau 5,864 poin (0,09 persen) ke posisi 6.708,489. Ini melajutkan penguatan kemarin di mana indeks saham domestik ditutup menguat 0,63 persen ke 6,703.
Analis senior MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan IHSG kemarin disertai dengan munculnya volume pembelian. Penguatan IHSG pun berhasil menembus moving average (MA20).
“Apabila IHSG masih sanggup bergerak di atas 6.626 sebagai support terdekatnya, maka posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave c dari wave (i) dari wave [iii] pada label merah yang akan membawa IHSG menguat menuju 6.744-6,819,” katanya dalam kajiannya yang diterima di Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Namun, ia mewanti-wanti agar pelaku pasar waspada apabila IHSG kembali menembus ke bawah 6.626. Itu menandakan, IHSG belum selesai membentuk wave b dari wave (i) dari wave [iii] di label hitam. “Kondisi ini akan membawa IHSG turun ke 6.601,” ungkap dia.
Secara teknikal, support IHSG berada di 6.626 dan 6.578 sedangkan resistance berada di 6.744 dan 6.772.
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal di bursa saham. Saham-saham tersebut adalah:
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Rekomendasi buy on weakness di kisaran Rp9.025-9.075 dengan target harga 9.200 dan 9.450. Lakukan stoplos di bawah 8.950.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Rekomendasi buy on weakness di kisaran Rp28.075-28.475 dengan target harga 30.125 dan 32.400. Lakukan stoploss di bawah 27.300 per unit saham.
PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Rekomendasi buy on weakness di kisaran 1.330-1.375 dengan target harga di Rp1.525 hingga 1.600. Lakukan stoploss di bawah Rp1.275.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Rekomendasi buy on weakness di kisaran Rp790-805 dengan target harga Rp845 dan Rp870. Lakukan stoploss di bawah Rp765.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin