Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

PDIP Pertanyakan Urgensi Penggabungan Citilink dan Pelita Air

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

PDIP Pertanyakan Urgensi Penggabungan Citilink dan Pelita Air
Foto: Maskapai Citilink

Pantau - Anggota Komisi VI DPR RI, Sondang Tiar Tampubolon mempertanyakan urgensi rencana penggabungan usaha (merger) maskapai penerbangan milik BUMN, di antaranya PT Citilink Indonesia dan PT Pelita Air Service.

Menurut Sondang, semestinya penggabungan atau pengambilalihan suatu perusahaan bertujuan untuk memperbesar nilai dari perusahaan dengan menambah atau memperbesar pasar dan mengurangi kompetisi.

"Kalau wacana ini betul untuk mengembangkan atau memperbesar pangsa pasar. Pasar yang mana yang akan di perbesar? Bukankah Citilink dan Pelita pasarnya sudah dikuasai negara," ujar Sondang saat rapat kerja bersama Kementerian BUMN, Kamis (31/8/2023). 

"Seharusnya, kalau mau mengakuisisi adalah mengakuisisi pasar-pasar yang belum dimiliki oleh negara. Baru lah benar-benar memperbesar value," lanjutnya. 

Sondang berpendapat, jika alasan penggabungan hanya untuk menekan atau memperkecil cost, maka langkah akuisisi mestinya tidak perlu dilakukan.

"Saya pikir tidak perlu mengakuisisi sesama BUMN. Ini sama saja dengan praktik kanibalisasi," tegasnya. 

Sondang juga mengaku tak setuju jika alasan penggabungan maskapai penerbangan itu didasarkan untuk mengurangi kompetisi. Menurutnya, dengan semakin banyaknya maskapai, maka akan semakin banyak memberikan pilihan kepada publik.

Dengan begitu, para maskapai justru akan bersaing dengan sehat dengan cara memberikan layanan terbaik dan harga yang terjangkau.

"Kompetisi itu penting untuk mewujudkan agar masyarakat memiliki banyak produk di dalam industri ini. Kompetisi juga penting untuk mengontrol harga, menjaga kualitas industri, mengontrol distribusi dan jumlah rute-rute (penerbangan) yang ada di indonesia," tutupnya.

Penulis :
Aditya Andreas