Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS Masih Jadi Bumerang bagi Emas

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS Masih Jadi Bumerang bagi Emas
Foto: Emas batangan di Argor-Heraeus, Mendrisio, Swiss. (Antara/Reuters/Denis Balibouse)

Pantau - Penguatan dolar dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS masih jadi bumerang bagi harga emas. Akibatnya, harga logam mulia ini di pasar berjangka pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (4/10/2023) pagi WIB mengalami kejatuhan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange ditutup jatuh 5,7 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.841,5 dolar AS per troy ons.

Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan pada Selasa (3/10) bahwa lowongan pekerjaan melonjak menjadi 9,61 juta pada Agustus dari angka yang direvisi ke atas 8,92 juta pada Juli. Para ekonom sebelumnya memperkirakan lowongan pekerjaan turun menjadi 8,8 juta.

Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic dalam sebuah acara mengatakan bahwa ia tidak merasa perlu terburu-buru menaikkan atau menurunkan suku bunga.

"Saya ingin kita mempertahankan suku bunga. Saya pikir itu hal yang tepat untuk dilakukan, dalam jangka waktu yang lama," ujar Bostic.

Pasar saat ini fokus pada data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payrolls pada Jumat (6/10).

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup jatuh 4,4 sen atau 0,21 persen ke 21.377 dolar per troy ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 7,2 dolar atau 0,81 persen ke 879,6 dolar per troy ons.

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler