
Pantau – Salah satu entitas grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk mengungkapkan ancar-ancar terkait target produksi batu bara perseroan pada tahun 2024. Jumlahnya berada di kisaran 80 juta ton alias bergeming dibandingkan target tahun 2023.
Sebagai informasi, pada tahun ini emiten berkode saham BUMI ini menargetkan produksi batu bara pada kisaran 77 juta ton hingga 80 juta ton.
Peneropongan itu disampaikan Direktur dan Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava. “BUMI belum memastikan target produksi tahun 2024, tapi masuk akal kalau menaksir target produksi sekitar 80 juta ton. Kalau sudah final akan kami sampaikan public disclosure (keterbukaan public),” kata Dileep dalam paparan publik secara daring dipantau di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Ia memperkirakan, harga batu bara pada tahun 2024 bakal naik sebesar 8-10 persen dibandingkan harga tahun 2023. “Kalau kita lihat chart forward harga batu bara memang ada kecenderungan naik,” ujarnya.
Harga Batu Bara Acuan NewCastle pada kuartal IV 2023 tercatat bertengger di level 127 dolar AS per ton. Sementara untuk kontrak kuartal I-2024, harganya berada di level 128 dolar AS per ton, sebagaimana tertuang dalam bahan paparan publik emiten tambang batu bara terbesar di Tanah Air ini.
Sedangkan target produksi tahun 2023 telah dipatok perseroan berada di kisaran 75 juta ton hingga 80 juta ton. Harganya mengacu pada level 80-90 dolar AS per ton. Begitu juga dengan biaya produksi batu bara senilai 55 dolar AS per ton hingga 60 juta dolar AS per ton.
Hingga Sembilan bulan tahun 2023, BUMI melaporkan telah mengeruk batu bara dengan volume 56,2 juta ton dengan harga rata rata 85,2 juta dolar AS, serta biaya produksi 45,5 juta dolar AS per ton.
Hasilnya, BUMI melaporkan laba bersih senilai 58,26 juta dolar AS dalam sembilan bulan tahun 2023. Posisi ini anjlok 84,1 persen dibandingkan periode sama tahun 2022 yang mencapai 365,49 juta dolar AS.
Dampaknya, laba per 1.000 saham dasar melorot ke level 0,16 dolar AS per unit saham pada akhir September 2023. Bandingkan dengan posisi di akhir September 2022 yang berada di level 3,11 dolar AS per helai.
Hanya saja, laba bersih itu semata dapat mengurangi defisit atau akumulasi rugi alias defisit sebesar 2,4 persen dibandingkan akhir tahun 2022, menjadi 2,303 miliar dolar AS.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Muhammad Rodhi