
Pantau - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menyatakan optimismenya dapat mengakhiri tahun 2024 dengan kinerja positif alias kinclong dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Hingga kuartal III 2024, SMBR berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama SMBR Suherman Yahya mengungkapkan hal itu di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Sabtu (7/12/2024).
Meskipun permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mengalami penurunan 1,4 persen YoY, terutama di pasar Sumsel dan Lampung, anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) ini terus menjaga kestabilan penjualannya.
Baca juga: Emiten Semen Baturaja Guyur Dividen 2023 Sebesar Rp24,31 Miliar
Suherman mengungkapkan, meskipun tantangan kompetisi di pasar semakin ketat, perusahaan berhasil mempertahankan volume penjualan yang positif hingga kuartal III 2024.
"Kami melihat potensi peningkatan volume penjualan semen pada kuartal IV 2024, terutama sebelum libur Natal dan Tahun Baru 2025 yang didorong oleh siklus permintaan yang menguat,” ujar Suherman.
Di tingkat nasional, permintaan semen diperkirakan akan tumbuh 1 persen dengan tingkat utilisasi industri yang meningkat sebesar 1 persen dibandingkan tahun 2023.
Meskipun utilisasi masih berada di bawah level yang diproyeksikan pada tahun 2019, outlook untuk tahun 2025 menunjukkan prospek pemulihan yang positif di sektor ini, berdasarkan data Outlook ASI 2025.
Baca juga: Suherman Yahya Didaulat Jadi Dirut Emiten Semen Baturaja
Suherman juga menambahkan, menghadapi 2025, industri semen masih akan menghadapi tantangan akibat kondisi pasar yang oversupply.
Namun, SMBR tetap optimistis untuk memanfaatkan peluang yang datang melalui program pemerintah yang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
"Program infrastruktur, termasuk pembangunan 3 juta rumah dan pembebasan BPHTB untuk kategori tertentu akan menjadi pendorong utama permintaan semen pada tahun 2025," kata dia.
Selain itu, SMBR berencana untuk terus memperkuat kontribusi produk non-semen seperti whiteclay dan limestone guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Baca juga: Semen Indonesia Perkenalkan Semen Hijau Dukung Pembangunan Ramah Lingkungan
Dengan berbagai langkah strategis ini, SMBR percaya dapat terus mencatatkan kinerja positif meskipun menghadapi tantangan yang ada.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, saat ini SMBR memproduksi Semen PCC (Portland Composite Cement), semen rendah karbon yang sudah bersertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia.
Produk ini diproduksi menggunakan material ramah lingkungan dengan proses yang mengurangi emisi karbon hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional (OPC).
Produk Semen juga telah memperoleh sertifikasi SNI dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam negeri mencapai 89,34 persen yang jauh melampaui batas minimum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021, yaitu sebesar 40 persen.
Dengan berbagai upaya ini, SMBR yakin dapat terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan nasional serta berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan, sambil memastikan kinerja perusahaan tetap positif ke depan.
Baca juga: Hak Paten Tanah Liat Putih Bikin Semen Indonesia Pede Genjot Bisnis
- Penulis :
- Ahmad Munjin