HOME  ⁄  Ekonomi

10 Orang Terkaya RI versi Forbes Desember 2024 dan Faktor Pendorongnya

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

10 Orang Terkaya RI versi Forbes Desember 2024 dan Faktor Pendorongnya
Foto: Ilustrasi daftar orang terkaya. (iStockphoto.com)

Pantau – Sebanyak 50 orang dinobatkan masuk dalam daftar terkaya Indonesia versi Forbes 2024. Para taipan itu mengalami lonjakan kekayaan sebesar 11 miliar dolar AS.

Angkanya mencapai total 263 miliar dolar AS atau setara Rp4.197,48 triliun mengacu pada asumsi kurs Rp15.960 per dolar AS. Bandingkan dengan posisi 252 miliar dolar AS tahun lalu.

Yang menarik, kekayaan bersih minimum yang diperlukan untuk masuk dalam daftar ini melampaui angka 1 miliar dolar AS untuk pertama kalinya. Padahal, tahun lalu, patokannya dihitung dari 940 juta dolar AS.

Pada Desember 2024, Forbes merilis mereka yang mencatatkan para taipan Indonesia dari berbagai sektor ekonomi. Semua itu mencakup kekayaan individu dan keluarga, termasuk kekayaan yang dibagi di antara anggota keluarga.

Baca juga: Gegara Batubara, Orang Ini Hartanya Bertambah Rp265 Triliun hanya Dalam Setahun

Forbes.com melansir daftar 10 orang terkaya Indonesia dengan kekayaan yang mencerminkan pencapaian besar dunia bisnis mereka, dikutip Kamis (26/12/2024).

1. R Budi dan Michael Hartono

Di posisi bertahan No. 1 tercatat Hartono bersaudara, R. Budi dan Michael Hartono. Mereka nangkring di posisi puncak ini lebih dari sepuluh tahun. 

Kekayaan mereka meningkat sebesar 2,3 miliar dolar AS, mencapai total 50,3 miliar dolar AS atau setara Rp802,78 triliun.

Sebagian besar, kenaikan tersebut didorong oleh lonjakan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan pertumbuhan pinjaman luar biasa selama periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024.

Baca juga: BCA Kantongi Pertumbuhan Laba Bersih 12,8 Persen per September 2024

2. Prajogo Pangestu

Begitu juga dengan taipan di bidang petrokimia dan energi, Prajogo Pangestu yang tetap menduduki posisi kedua. Kekayaannya mengalami penurunan 25 persen, menjadi 32,5 miliar dolar AS atau setara Rp518,7 triliun. 

Sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian valuasi perusahaan energi panas bumi miliknya, Barito Renewables Energy, yang terdampak oleh fluktuasi harga saham.

3. Low Tuck Kwong

Meski kekayaan bersihnya hampir tidak berubah di angka 27 miliar dolar AS atau setara Rp430,92 triliun, Taipan batu bara, Low Tuck Kwong, kembali menduduki peringkat ketiga sebagai orang terkaya.

Pendapatan Bayan Resources, perusahaan batu bara terbesar keempat di Indonesia berdasarkan volume penjualan dimiliki olehnya. Nilanya mengalami penurunan 10 persen menjadi 2,5 miliar dolar AS dalam sembilan bulan hingga September 2024. Ini lantaran turunnya harga batu bara.

Baca juga: Berisi Saham BBCA hingga BBRI, Analis Rekomendasikan Beli Reksa Dana Ini

4. Keluarga Widjaja

Berbeda dengan Prajogo Pangestu dan Low Tuck Kwong, kekayaan Keluarga Widjaja melonjak 75 persen menjadi 18,9 miliar dolar AS atau setara Rp301,64 triliun. Meski Keluarga Widjaja mencatatkan keuntungan terbesar baik dalam hal dolar maupun persentase, mereka tetap berada di posisi ke-4.

Keluarga ini memiliki saham Dian Swastatika Sentosa, perusahaan energi dan infrastruktur unggulan dari grup Sinar Mas. Harga sahamnya meroket lebih dari tujuh kali lipat. Ini berkat diversifikasi mereka ke sektor energi panas bumi dan pusat data.

5. Anthoni Salim

Nasib serupa dengan Anthoni Salim yang mengalami kenaikan kekayaan sebesar 2,5 miliar dolar AS. Totalnya mencapai 12,8 miliar dolar AS atau Rp204,28 triliun, dibandingkan dengan tahun lalu di level 10,3 miliar dolar AS.

Ia adalah putra dari Sudono Salim, pendiri Grup Salim. Lahir dengan nama Liem Hong Sien pada 25 Oktober 1949 di Kudus, Jawa Tengah, Anthoni Salim kini dikenal sebagai salah satu tokoh bisnis terkemuka di Tanah Air.

Baca juga: Grup Salim 2 Kali Jual Saham Pemilik Indomaret, Kenapa?

6. Sri Prakash Lohia

Saat ini, Sri Prakash Lohia tercatat memiliki kekayaan sebesar 8,7 miliar dolar AS, setara dengan Rp138,85 triliun. 

Pada 1970-an, Sri Prakash Lohia bersama ayahnya pindah dari India ke Indonesia dan mendirikan Indorama Corporation, yang awalnya bergerak di bidang pembuatan benang pintal. 

Kemudian, Sri memperluas usaha ke sektor petrokimia dengan memproduksi berbagai produk, mulai dari bahan baku tekstil, poliolefin, sarung tangan medis, hingga pupuk. 

7. Agoes Projosasmito

Kekayaan Agoes Projosasmito diperkirakan mencapai 7 miliar dolar AS atau setara Rp111,72 triliun. Agoes menjabat sebagai presiden komisaris di Amman Mineral Internasional, perusahaan pertambangan tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia.

Baca juga: Emiten Amman Mineral Genjot Transformasi Pertambangan Tembaga

Ia memiliki saham minoritas di perusahaan yang terdaftar di bursa pada Juli 2023 itu. Agoes juga memiliki saham di berbagai perusahaan lainnya, termasuk Medco Energi Internasional dan Bumi Resources.

8. Dato Sri Tahir

Kekayaan Tahir dan keluarganya diperkirakan mencapai 5,3 miliar dolar AS, setara Rp84,58 triliun. Tahir dan keluarganya merupakan orang terkaya berikutnya di Indonesia.

Tahir adalah pendiri Mayapada Group, sebuah perusahaan konglomerat yang beroperasi di sektor perbankan, kesehatan, dan properti. Keluarganya memiliki saham di Bank Mayapada dan Maha Properti Indonesia, yang keduanya terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

9. Chairul Tanjung

Kekayaan bersih Chairul Tanjung ditaksir sekitar 5,2 miliar dolar AS atau setara Rp82,99 triliun. Ia mendapatkan julukan ‘Si Anak Singkong’ lantaran perjalanan karirnya yang inspiratif.

Konglomerat ini adalah pemilik CT Corp, sebuah perusahaan konglomerasi yang mengelola berbagai anak perusahaan, termasuk Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources. 

Baca juga: Bank Mega Syariah Kempit Pertumbuhan Aset 11,48 Persen hingga Juni 2024

Selain dikenal sebagai pengusaha, Chairul Tanjung juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia pada periode 2014. 

10. Dewi Kam

Saat ini, kekayaan Dewi Kam diperkirakan mencapai sekitar 4,8 miliar dolar AS atau setara Rp76,6 triliun. Ia adalah pemilik saham minoritas di PT Bayan Resources Tbk, perusahaan batu bara milik Low Tuck Kwong.

Dia juga mengelola PT Sumbergas Sakti Prima (SSP), yang terlibat dalam proyek PLTU Jeneponto di Sulawesi Selatan.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin