Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Lima Saham Ini Lawan Arus Pelemahan IHSG dan Mayoritas Bursa Asia

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Lima Saham Ini Lawan Arus Pelemahan IHSG dan Mayoritas Bursa Asia
Foto: Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pantau - Pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia menjalar ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1/2025) sore. Namun, terdapat lima saham yang justru melawan arus dengan mencatatkan penguatan terbesar.

IHSG ditutup melemah 60,22 poin atau 0,86 persen ke posisi 6.956,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,73 poin atau 1,20 persen ke posisi 801,24.

Menjelang inaugurasi Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, anggota tim ekonomi Presiden terpilih Donald Trump yang baru sedang mendiskusikan peningkatan tarif secara perlahan dari bulan ke bulan, sebuah pendekatan bertahap yang bertujuan untuk meningkatkan daya tawar sambil membantu menghindari lonjakan inflasi.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan hal itu dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Baca juga: IHSG Tutup Pekan Ini Melawan Arus Pelemahan Bursa Kawasan

Di sisi lain, pelaku pasar tampaknya menyambut baik aksi yang dilakukan oleh pemerintah China untuk mengizinkan perusahaan domestik mengumpulkan lebih banyak dana dari luar negeri, dan mengisyaratkan akan meningkatkan konsumsi, memperluas impor, serta menarik investasi asing pada tahun ini.

Sementara itu, regulator sekuritas China, yaitu China Securities Regulatory Commission (CSRC) berjanji untuk menstabilkan pasar setelah awal tahun yang lemah.

Komisi Pengawas Sekuritas China menyatakan bahwa menjaga stabilitas pasar akan menjadi prioritas utama pada tahun 2025, dan berjanji untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mendukung momentum pasar.

Dari dalam negeri, pasar dibayangi kondisi ketidakpastian global akibat ancaman inflasi yang belum mereda, ketegangan geopolitik, serta antisipasi menjelang inaugurasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada 20 Januari 2025.

Baca juga: Debut 2025, IHSG Melawan Arus Pelemahan Bursa Asia

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 1,26 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 1,11 persen dan 0,93 persen.

Sedangkan, lima sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,44 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 1,21 persen dan 0,54 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CHEM, RATU, CMNP, WIFI dan JSPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GPSO, BRRC, SMIL, UANG dan MPOW.

Baca juga: 5 Tips Investasi Reksa Dana Saham Saat Pergerakan IHSG Lesu

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.312.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,02 miliar lembar saham senilai Rp10,02 triliun. Sebanyak 310 saham naik 321 saham menurun, dan 324 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 716,10 poin atau 1,83 persen ke 38,474,30, indeks Shanghai menguat 80,18 poin atau 2,54 persen ke 3.240,94, indeks Kuala Lumpur melemah 9,13 poin atau 0,58 persen ke 1.576,46, dan indeks Strait Times melemah 2,93 poin atau 0,08 persen ke 3.788,77.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin