Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

5 Tips Investasi Reksa Dana Saham Saat Pergerakan IHSG Lesu

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

5 Tips Investasi Reksa Dana Saham Saat Pergerakan IHSG Lesu
Foto: Head of IPOT Fund, Dody Mardiansyah. (Pantau/Humas IPOT)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengalami penurunan signifikan belakangan ini. Kenyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, tak terkecuali pemegang reksa dana saham

Head of IPOT Fund, Dody Mardiansyah menegaskan, bagi para pemegang reksa dana saham, situasi ini tidak harus menjadi alasan untuk panik.

Dalam upaya memberikan solusi investasi jangka panjang yang optimal, imbuh Dody, IPOT Fund telah hadir dengan produk reksa dana saham Power Fund Series (PFS) yang berbeda dengan reksa dana saham konvensional. 

“Sebab, real-time pricing, 100 persen transparansi portofolio, pencairan dana pasti dalam 2 hari dan multi opsi transaksi kepada para investor yang menginginkan potensi pertumbuhan modal yang tinggi melalui instrumen saham,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Baca juga: Saham dan Reksa Dana Cuan di Tengah Sentimen Perang Timur Tengah

Ia lantas membagikan 5 tips penting agar investor tetap tenang dan bijak dalam berinvestasi reksa dana saham, meski IHSG sedang lesu. Berikut ini rinciannya:

1. Fokus pada Jangka Panjang

Penurunan IHSG bersifat sementara dan merupakan bagian dari dinamika pasar yang normal. Reksa dana saham adalah instrumen investasi jangka panjang. 

Investor yang tetap fokus pada tujuan jangka panjangnya akan lebih mampu menghadapi fluktuasi pasar dengan tenang.

2. Jangan Terburu-Buru Menjual

Saat IHSG turun, banyak investor yang tergoda untuk menjual investasinya karena takut kerugian lebih lanjut. Padahal, penjualan saat pasar lesu justru bisa membuat kerugian terealisasi. 

Baca juga: Reksa Dana Ini Suguhkan Cuan Mengesankan dengan Investasi Pasif

Sebaliknya, tetap bertahan dan menunggu perbaikan pasar sering kali menjadi strategi yang lebih bijaksana. Ketika pasar turun, inilah waktu yang baik untuk mengevaluasi kinerja manajer investasi. 

Pastikan bahwa mereka memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola dana selama kondisi pasar yang sulit. Kinerja masa lalu dalam mengatasi volatilitas pasar dapat memberikan gambaran tentang kemampuan mereka di masa mendatang.

3. Manfaatkan Harga Saham yang Lebih Murah

Penurunan IHSG membuka peluang bagi investor untuk membeli unit reksa dana saham pada harga yang lebih rendah. Ini adalah saat yang tepat untuk menerapkan strategi “buy on weakness” yaitu membeli ketika harga rendah dan memaksimalkan potensi keuntungan saat pasar kembali pulih.

4. Diversifikasi Portofolio

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko saat pasar bergejolak adalah dengan diversifikasi. Pastikan portofolio tersebar di berbagai sektor dan instrumen keuangan. Reksa dana saham yang dikelola dengan baik biasanya memiliki diversifikasi alami, tetapi tidak ada salahnya mengecek ulang apakah portofolio sudah cukup seimbang. 

Baca juga: Mendulang Cuan dari Saham dan Reksa Dana Pascastimulus Jumbo China

Reksa dana saham Power Fund Series yang 100 persen transparansi portofolio memudahkan investor untuk melakukan pengecekan saham apa saja yang ada di dalam produk reksa dana saham tersebut.

5. Tetap Tenang dan Hindari Spekulasi

Menghadapi penurunan IHSG memerlukan ketenangan. Hindari keputusan emosional dan spekulasi yang bisa merugikan investasi dalam jangka panjang. Kepercayaan pada proses investasi yang solid dan terencana adalah kunci untuk melalui masa-masa sulit ini.

"Investor perlu tetap optimis dan melihat penurunan pasar ini sebagai peluang investasi jangka panjang," pungkas Dody.

Baca juga: 5 Alasan Kamu Wajib Tinjau Kinerja Reksa Dana Secara Berkala

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin