Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Mencari Cuan di Saham GOTO? Ini Panduan dari Sejumlah Analis

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Mencari Cuan di Saham GOTO? Ini Panduan dari Sejumlah Analis
Foto: Layar perdagangan saham BEI Jakarta. (Antara/Muhammad Ramdan)

Pantau – Sejumlah analis kompak merekomendasikan beli saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan alasan sentimen pasar, teknikal, dan fundamental. Ini strategi dan target harganya baik untuk jangka pendek maupun panjang.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (3/2/2025) hingga pukul 11.06 WIB, saham GOTO ditransaksikan melemah Rp2 (2,5 persen) ke posisi Rp79 per unit saham. Harga tertingginya di Rp81 dan terendah Rp78. Jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 17,7 juta lot senilai Rp141 miliar.

Menurut Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi merekomendasi buy on breakout saham GOTO dengan level entry di Rp83 per saham.

“Target harga saham GOTO Rp89 dan stop loss di bawah Rp80,” kata Imam dalam riset mingguan yang diterbitkan di Jakarta, Senin (3/2/2025).

Baca juga: Kasus eFishery Bikin Saham Teknologi Tak Diunggulkan Termasuk GOTO

Menurut dia, inflasi Indonesia yang mulai meningkat secara moderat menunjukkan adanya potensi perbaikan daya beli masyarakat. 

“Hal ini dapat mendukung peningkatan transaksi di platform e-commerce Tokopedia dan layanan on-demand Gojek, terutama di sektor transportasi dan layanan pengiriman makanan,” ungkap dia.

Pada pekan ini, BPS akan merilis data inflasi tahunan Indonesia pada Januari 2025 yang diperkirakan meningkat menjadi 1,88 persen dari 1,57 persen pada Desember 2024.

Perlu diketahui bahwa Bank Indonesia (BI) telah menetapkan sasaran inflasi untuk tahun 2025 dalam kisaran 2,5 persen ± 1 persen, yaitu antara 1,5 persen hingga 3,5 persen. 

Baca juga: Ini Target Cuan Saham GOTO Terdongkrak Sentimen BI Rate dan ‘Yield’ Obligasi

“Dengan besaran data inflasi tahunan saat ini yang mendekati batas bawah di 1,5 persen, pasar akan lebih berekspektasi inflasi bisa sesuai dengan ekspektasi atau lebih tinggi yang menggambarkan bangkitnya daya beli,” ungkap Imam.

Sementara Analis CGS International Sekuritas Indonesia, Ratna Wijayanti merekomendasikan speculative buy saham GOTO untuk perdagangan Senin (3/2/2025) dengan support di Rp79 dan cut loss jika break di bawah Rp77 per unit saham.

“Jika tidak break di bawah Rp79, potensi naik ke Rp83-85 untuk short term (jangka pendek),” tuturnya.

Sebelumnya, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta secara fundamental merekomendasikan accumulative buy saham GOTO dengan target harga Rp100 per unit saham. Dari harga saat ini, target harga itu menjanjikan cuan sebesar Rp21 atau 26,58 persen.

Baca juga: Ramai Rekomendasi Saham GOTO, Ini Strategi dan Target Harganya

Target harga fundamental itu dengan mepertimbangkan GOTO yang terus menunjukkan pemulihannya dari waktu ke waktu. 

Pada kuartal ketiga 2024, GOTO melaporkan Gross Transaction Value (GTV) inti Grup meningkat 74 persen menjadi Rp72 triliun secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

 Begitu juga dengan GTV Grup yang naik 37 persen yoy menjadi Rp137,4 triliun.

Kinerja positif lainnya terlihat dari upaya efisiensi perseroan yang terlihat dari cash burn dan biaya pemasaran yang lebih rendah. Efisiensi GOTO telah mendorong Adjusted Ebidta menjadi Rp137 miliar pada kuartal III-2024, dibandingkan kerugian Rp599 miliar pada kuartal III-2023.

Baca juga: Punya Saham GOTO? Ini Target Harganya untuk Jangka Pendek dan Panjang

Pada saat yang sama, rugi bersih GOTO terpangkas 29 persen yoy menjadi Rp1,69 triliun pada kuartal ketiga 2024.

Selama periode Januari-September 2024, rugi bersih emiten teknologi ini menyusut sekitar 53 persen yoy menjadi Rp4,54 triliun. 

GOTO melalui Gojek pun masih yang terdepan di bisnis jasa transportasi online (ride hailing) dengan pesaing terdekatnya yakni Grab. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya pemain bisnis transportasi online, namun pangsa pasar Gojek tetap teratas.

Baca juga: Sejumlah Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham GOTO, Ini Target Harganya

SanggahanPelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com dan analis yang merekomendasikan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. 

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin