billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Volume Perdagangan Kripto Meningkat 150 Persen di Platform Pintu

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Volume Perdagangan Kripto Meningkat 150 Persen di Platform Pintu
Foto: Ilustrasi aset kripto. (iStockphoto.com)

Pantau - Sebagai platform jual beli aset kripto, PT Pintu Kemana Saja (Pintu) hadir sejak 1 April 2020. Perseroan yang menyediakan platform perdagangan kripto, mencatatkan total trading volume kripto meningkat lebih dari 150 persen year on year (yoy). 

Begitu juga dengan Monthly Trading User (MTU) yang naik lebih dari 100 persen.

Aplikasi Pintu merupakan Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) yang terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tergabung sebagai anggota dari Bursa Kripto CFX. 

Token-token utama yang menjadi pilihan user PINTU dalam periode tersebut adalah token AI (artificial intelligence) dengan kenaikan volume trading lebih dari 120 persen, disusul oleh token Meme yang naik hingga 230 persen.

Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengungkapkan itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Baca juga: Awasi Aset Kripto, OJK Pastikan Ketersediaan Koin

Berdasarkan data Laporan Tahunan Industri Crypto dari CoinGecko, total kapitalisasi pasar kripto tahun 2024 naik 97,7 persen atau mencapai 3,40 triliun dolar Amerika Serikat (AS) hingga penutup kuartal IV-2024.

Kenaikan kapitalisasi pasar itu tercermin pula dari peningkatan rata-rata volume perdagangan di kuartal IV-2024 yang naik 128,2 persen dari kuartal III-2024 sebesar 88 miliar dolar AS menjadi 200,7 miliar dolar AS.

Laju perkembangan volume transaksi kripto secara global turut didorong dinamika ekonomi dan politik global di AS, terutama pasca Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS, yang diproyeksikan lebih ramah terhadap industri kripto.

Beberapa kebijakan Trump yang dinilai mencuri perhatian adalah penunjukan tokoh-tokoh pro-kripto masuk ke dalam pemerintahan seperti Elon Musk. Selain itu, ada usulan membentuk strategic national bitcoin reserve atau cadangan strategis Bitcoin.

Baca juga: Siklus 4 Tahunan, Aset Kripto Diteropong Tembus Rp1.000 Triliun pada 2025

“Berbagai usulan dan kebijakan prokripto ini mendorong kenaikan harga-harga aset kripto,” ujar Timothius.

Laporan CoinGecko juga mencatat aset kripto yang mengalami kenaikan signifikan dan menjadi pemimpin di tahun 2024 adalah kripto AI, di mana rata-rata dari total 10 token dengan kapitalisasi pasar terbesar mampu memberikan Return of Investment (ROI) hingga 2,94 persen. Kemudian, disusul oleh sektor Meme yang memberikan rata-rata ROI hingga akhir 2024 sebesar 2,18 persen.

Token AI menjadi pemimpin di industri kripto karena banyak faktor pendukung yang meningkatkan daya tarik investor, yakni inovasi teknologi yang ditawarkan seperti ChatGPT, hingga kemunculan pesaingnya DeepSeek yang mengguncang industri AI.

Inovasi AI lainnya, AI Agent, yaitu sistem kecerdasan buatan yang beroperasi secara mandiri dan bisa melakukan banyak tugas-tugas tertentu juga menjadi game changer di industri ini.

Baca juga: Pasar Kripto Ditengarai Tahan Banting dari Terpaan Sentimen Suku Bunga AS

Di sisi lain, token Meme disebut masih mendapat perhatian besar dari komunitas seperti token Dogecoin yang naik 255 persen dan Popcat naik hingga 9,95 persen dalam 12 bulan terakhir.

Narasi token Meme tak lepas dari dominasi ekosistem token Solana (SOL). Mengutip laporan CoinGecko, transaksi SOL meningkat di kuartal IV-2024 hingga 152 persen dengan volume perdagangan 219 miliar dolar AS, mengungguli Ethereum di kisaran 184,3 miliar dolar AS.

Melihat dari sisi perdagangan di Indonesia, Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat transaksi kripto naik hingga 335,91 persen dari tahun 2023 ke 2024 dengan nilai transaksi Rp650,61 triliun.

Di tengah peningkatan di seluruh lini industri kripto dan potensi pertumbuhan pasar kripto yang positif, Timothius mengimbau investor tetap bijak dalam berinvestasi kripto dan menerapkan strategi yang tepat agar dapat memaksimalkan perkembangan nilai portofolionya.

“Investasi kripto memiliki risiko yang tinggi, penting bagi kita semua untuk mengatur risiko yang ada,” tuturnya.

Baca juga: Indodax Setor Pajak Rp490,06 Miliar dari Transaksi Aset Kripto

Penulis :
Ahmad Munjin