
Pantau – Nilai tukar (kurs) rupiah ditengarai bakal bergerak menguat pada Jumat (14/2/2025). Dua sentimen dari AS menjadi faktornya.
Salah satunya adalah pengaruh dari adanya potensi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS. Begitu juga dengan kebijakan tarif timbal balik yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump.
Dengan faktor-faktor tersebut, rupiah diprediksi akan bergerak di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS hari ini.
Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data inflasi AS menunjukkan kemungkinan penurunan pada inflasi PCE inti AS. Selain itu, memorandum tarif timbal balik yang ditandatangani Trump belum akan langsung diterapkan dalam waktu dekat.
Analis mata uang Lukman Leong mengungkapkan itu seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Baca juga: Inflasi AS Lampaui Ekspektasi Bikin Rupiah Mati Kutu
Rilis data inflasi AS pada Januari 2025 mencatatkan inflasi headline bulanan AS naik menjadi 0,5 persen secara bulanan (mtm) dari 0,4 persen mtm, melampaui estimasi 0,3 persen mtm.
Secara tahunan, inflasi headline AS disebut naik tipis menjadi 3,0 persen (yoy) dari 2,9 persen yoy. Penyebab utama kenaikan inflasi adalah inflasi inti AS yang melonjak menjadi 3,3 persen yoy dari 3,2 persen yoy.
Di samping itu, Trump telah menandatangani sebuah memorandum yang mengarahkan pemerintahannya untuk menentukan tarif timbal balik yang setara dengan setiap mitra dagang asing.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat (14/2/2025) di Jakarta menguat hingga 77,50 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.283 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.361 per dolar AS.
Baca juga: Powell Tak Ubah Prospek Suku Bunga AS Beri Napas Buatan bagi Rupiah
- Penulis :
- Ahmad Munjin