
Pantau - Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah Indonesia mengirim negosiator ke Amerika Serikat (AS) sebagai respons atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Sultan mengingatkan bahwa kebijakan tarif tersebut berpotensi menimbulkan gangguan pasar global yang lebih luas.
"Sebagai sahabat, kita harus menghormati kebijakan Presiden Donald Trump sebagai pemimpin yang bertanggung jawab terhadap situasi ekonomi negaranya dan bahkan dunia. Kepentingan Amerika Serikat adalah sama pentingnya dengan kepentingan dunia yang lebih luas," ujarnya.
Ia menilai kebijakan tarif balasan atau resiprokal dapat memengaruhi ekspor Indonesia ke AS, khususnya di sektor pakaian, alas kaki, dan komoditas lainnya.
Serukan Verifikasi Data Ekspor dan Perkuat Strategi Nasional
Sultan menekankan pentingnya upaya negosiasi dan kewaspadaan terhadap potensi gangguan perdagangan global akibat kebijakan tersebut.
Ia menyebut Presiden Prabowo telah menyiapkan langkah strategis sejak awal pemerintahan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Sultan menyoroti pentingnya verifikasi dan validasi data ekspor Indonesia ke AS karena terdapat perbedaan data antara Jakarta dan Washington yang bisa memengaruhi dasar negosiasi tarif.
Ia juga mendukung kebijakan hilirisasi komoditas serta keikutsertaan Indonesia dalam BRICS dan berbagai perjanjian dagang sebagai langkah melindungi kepentingan nasional.
Selain itu, Sultan menekankan pentingnya menjaga daya beli masyarakat melalui desentralisasi fiskal ke daerah dan desa.
"Program MBG dan Koperasi Merah Putih serta lembaga investasi Danantara adalah instrumen kebijakan strategis bagi pemerintah yang perlu didukung oleh semua pihak agar dampak dari kebijakan dan ketidakpastian global dapat kita antisipasi sejak dini," tambahnya.
- Penulis :
- Pantau Community