Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Fore Coffee Resmi Melantai di Bursa, Raup Potensi Dana Rp353 Miliar dari IPO

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Fore Coffee Resmi Melantai di Bursa, Raup Potensi Dana Rp353 Miliar dari IPO
Foto: Fore Coffee catat oversubscribe 200 kali dalam proses IPO meski IHSG melemah.

Pantau - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) atau Fore Coffee akan resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di pasar modal Indonesia pada Senin, 14 April 2025.

Komisaris Utama Fore Coffee sekaligus Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengungkapkan bahwa selama masa penawaran umum yang berlangsung pada 8–10 April 2025, saham FORE mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 200,63 kali.

Total sebanyak 114.873 investor menyatakan minat pada saham FORE dalam proses IPO ini.

"Keputusan yang berlawanan dengan intuisi untuk melanjutkan IPO ketika pasar IHSG berada pada titik terendah sejak pandemi membuahkan hasil".

Strategi IPO dan Rencana Pemanfaatan Dana

Fore Coffee membuktikan bahwa produk lokal dari startup tetap mampu menarik perhatian investor meskipun kondisi pasar sedang tidak stabil.

Harga IPO saham FORE ditetapkan sebesar Rp188 per saham.

Dengan harga tersebut, Fore Coffee berpotensi menghimpun dana sebesar Rp353,44 miliar.

Sebanyak 1,88 miliar lembar saham dilepas ke publik, setara dengan 21,08 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk tiga keperluan utama.

Sekitar Rp275 miliar dialokasikan untuk memperluas jaringan outlet, dengan rencana membangun 140 outlet kopi baru di seluruh Indonesia secara bertahap dalam dua tahun ke depan.

Sebesar Rp60 miliar akan digunakan untuk pengembangan bisnis, termasuk membuka outlet donat baru melalui anak perusahaan.

Sisa dana sebesar Rp18,44 miliar akan digunakan sebagai modal kerja.

Mandiri Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas bertindak sebagai joint lead underwriter dalam proses IPO ini.

Keduanya akan menjadi perantara antara investor dan pasar modal Indonesia.

Penulis :
Pantau Community