
Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menyoroti masalah serius pendangkalan alur pelayaran di sejumlah pelabuhan utama di Indonesia yang dinilai dapat menghambat arus logistik nasional dan membahayakan keselamatan pelayaran.
Ia menyebut beberapa pelabuhan yang mengalami pendangkalan serius antara lain Pelabuhan Pulau Baai (Bengkulu), Tanjung Api-api (Palembang), Luwuk Banggai (Sulawesi Tengah), Mako (Timika), serta pelabuhan di Pontianak, Kumai, Sampit, Banjarmasin, dan Samarinda.
Menurutnya, dampak dari pendangkalan alur pelayaran sangat merugikan, seperti kapal yang kandas hingga lambung kapal rusak, terganggunya distribusi logistik, meningkatnya biaya logistik, serta menurunnya efisiensi distribusi barang.
Di beberapa lokasi, kedalaman alur saat air surut hanya mencapai 2–3 meter, memaksa kapal menunggu air pasang untuk bisa berlayar.
DPR Desak Normalisasi Alur, Soroti Posisi LPI Indonesia yang Tertinggal
Akibat kondisi ini, pelabuhan tidak bisa melayani kapal besar dan sering terjadi antrean kapal, bahkan hingga berhari-hari, yang kadang memicu tabrakan kapal karena rebutan jalur pelayaran.
Bambang meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera melakukan normalisasi dan pengerukan alur pelayaran untuk mengatasi persoalan tersebut.
Ia menegaskan bahwa tanggung jawab ini diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, PP Nomor 5 Tahun 2010, serta Permenhub Nomor 40 Tahun 2021.
Jika Kemenhub tidak segera bertindak, menurutnya hal itu dapat dianggap sebagai pelanggaran undang-undang dan merusak target pertumbuhan ekonomi nasional.
Bambang juga menyinggung posisi Indonesia dalam Logistic Performance Index (LPI) yang berada di peringkat 63 dari 139 negara pada tahun 2023, tertinggal jauh dari Singapura dan Malaysia.
Ia menegaskan bahwa jika Indonesia ingin mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana ditetapkan Presiden Prabowo, maka perbaikan logistik dan pelayaran menjadi hal mendesak.
Untuk itu, ia mendorong semua pemangku kepentingan seperti Kemenhub, Pelindo, operator pelayaran, forwarder, dan pemilik barang untuk duduk bersama mencari solusi permanen atas masalah pendangkalan pelabuhan.
- Penulis :
- Pantau Community