
Pantau - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu melatih 35 pelaku UMKM lokal dalam pengolahan makanan khas serta pengembangan produk wisata tirta sebagai upaya mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di wilayah pesisir.
Pelatihan tersebut berlangsung di Jakarta pada Jumat, dipimpin oleh Plt Kepala Seksi Atraksi, Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, M. Rahmat Kurniawan.
"Ada 35 pelaku ekonomi yang mengikuti pelatihan dan ini langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di wilayah pesisir," ungkapnya.
Pelatihan UMKM Fokus pada Makanan Khas dan Pemasaran Wisata Tirta
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan bimbingan tentang cara mengolah makanan khas Kepulauan Seribu dengan memperhatikan standar gizi dan higienitas.
Selain itu, mereka juga diajarkan tentang pengembangan pemasaran wisata tirta, yaitu kegiatan yang mengangkat potensi wisata air seperti pantai, danau, sungai, atau mata air.
Materi lainnya mencakup keterampilan mendesain kemasan produk agar lebih menarik dan kompetitif di pasaran.
"Semoga materi-materi ini mampu menginspirasi peserta untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing produk lokal," ia mengungkapkan.
Potensi Kearifan Lokal Jadi Daya Tarik Ekonomi Kreatif
Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara, Yulihardi, menyatakan bahwa pelatihan ini menyentuh langsung para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif lokal di tiga kelurahan, yakni Pulau Panggang, Pulau Harapan, dan Pulau Kelapa.
Setiap kelurahan memiliki keunikan produk dan potensi kearifan lokal yang beragam, yang menjadi aset dalam pengembangan industri kreatif berbasis komunitas.
Ia juga menyoroti kekayaan budaya Bugis-Makassar yang masih kuat di Pulau Kelapa Dua dan Pulau Sabira, termasuk dalam ranah kuliner.
"Kami berharap potensi ini dapat digali dan menghadirkan jajanan atau kuliner khas Kepulauan Seribu yang mampu menarik wisatawan dan menggerakkan industri kreatif," ujar Yulihardi.
- Penulis :
- Arian Mesa