billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pelindo Multi Terminal Catat Bongkar Muat 216 Ribu Ekor Hewan hingga Mei 2025, Komitmen Jaga Ketahanan Pangan dan Kesejahtera

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pelindo Multi Terminal Catat Bongkar Muat 216 Ribu Ekor Hewan hingga Mei 2025, Komitmen Jaga Ketahanan Pangan dan Kesejahtera
Foto: Pelindo Multi Terminal Catat Bongkar Muat 216 Ribu Ekor Hewan hingga Mei 2025, Komitmen Jaga Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Ternak (Sumber: Dokumentasi Istimewah)

Pantau - PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang mengelola terminal nonpetikemas, mencatat telah menangani bongkar muat sebanyak 216.592 ekor hewan hingga Mei 2025.

Pertumbuhan Volume dan Penanganan Profesional

Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Aktivitas bongkar muat hewan dilakukan di 20 cabang pelabuhan yang dikelola langsung oleh SPMT, serta 11 cabang pelabuhan di bawah anak usahanya, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas).

Transformasi berkelanjutan terus dilakukan oleh Pelindo Multi Terminal di seluruh layanan bisnis nonpetikemas, termasuk curah cair, curah kering, multipurpose, kendaraan, gas, penumpang, hingga hewan, demi memperkuat peran dalam rantai pasok logistik nasional.

SVP Sekretariat Perusahaan SPMT, Finan Syaifullah, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional melalui distribusi hewan ternak yang aman dan profesional.

"Kami memastikan setiap distribusi memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta kesejahteraan hewan (animal welfare)," ungkap Finan.

Ia juga menyampaikan bahwa proses bongkar muat hewan selama momentum Iduladha 1446 H berjalan lancar dengan kesiapan fasilitas, infrastruktur, dan personel.

Penanganan Ekstra dan Koordinasi Ketat

SM Sekretaris Perusahaan PTP Nonpetikemas, Fiona Sari Utami, menjelaskan bahwa proses bongkar muat hewan hidup membutuhkan penanganan ekstra.

"Penanganan dilakukan dengan koordinasi intensif bersama stakeholder terkait, seperti Balai Karantina setempat," ujarnya.

Menurut Fiona, seluruh proses, mulai dari kapal hingga pemindahan ke darat, dijalankan sesuai dengan prosedur operasional standar agar kondisi hewan tetap terjaga hingga sampai ke tujuan.

Penulis :
Balian Godfrey