
Pantau - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendiskusikan dampak konflik Iran dan Israel terhadap ekonomi global bersama Menteri Keuangan Arab Saudi Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Alkuwari.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela Pertemuan Tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang digelar di Beijing, China.
Dalam pernyataannya, Sri Mulyani mengungkapkan, "Kami membicarakan situasi perang yang sedang terjadi di Timur Tengah dan dampak negatif pada aspek kemanusiaan dan ketidakpastian yang diakibatkan akan sangat negatif pada ekonomi seluruh dunia."
Ia menambahkan bahwa semua pihak berharap ketegangan yang terjadi di kawasan tersebut dapat segera mereda.
Menurutnya, seluruh negara berharap tercapainya kesepakatan perdamaian demi kepentingan umat manusia secara keseluruhan.
Dampak Konflik terhadap Ketahanan Energi Nasional
Di waktu terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan akan segera menggelar rapat dengan PT Pertamina (Persero).
Rapat tersebut akan membahas dampak konflik Iran-Israel terhadap ketahanan energi nasional, terutama terkait volatilitas harga minyak global.
Bahlil menjelaskan bahwa gejolak yang terjadi di Timur Tengah menunjukkan pentingnya Indonesia untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di dalam negeri.
"Tujuannya adalah untuk menjaga ketahanan energi di tengah gejolak geopolitik," ujarnya.
Ketidakjelasan Gencatan Senjata Iran-Israel
Di tengah eskalasi konflik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel akan dimulai pukul 04.00 GMT atau 11.00 WIB.
Dalam pernyataannya, Trump menyebutkan bahwa Iran diharapkan menjadi pihak pertama yang menghentikan operasi militernya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 12 hari.
Namun demikian, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan bahwa belum ada "kesepakatan" resmi mengenai gencatan senjata antara kedua negara.
Meskipun begitu, ia mengatakan Iran bersedia menghentikan serangan balasan jika Israel menghentikan serangannya pada pukul 04.00 waktu Teheran atau 07.30 WIB.
AIIB dan Peran Indonesia
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) adalah lembaga keuangan multilateral yang berfokus pada pendanaan proyek infrastruktur, dan didirikan atas prakarsa Pemerintah China.
AIIB saat ini memiliki 110 negara anggota, termasuk Indonesia yang juga merupakan salah satu negara pendiri.
Sri Mulyani hadir dalam pertemuan tahunan AIIB tersebut sebagai perwakilan Indonesia yang aktif dalam kerja sama pembangunan infrastruktur regional.
- Penulis :
- Arian Mesa