Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Inovasi Pelatihan Vokasi Jadi Kunci Masa Depan Tenaga Kerja Indonesia, Kemitraan Global Dorong Transformasi SDM

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Inovasi Pelatihan Vokasi Jadi Kunci Masa Depan Tenaga Kerja Indonesia, Kemitraan Global Dorong Transformasi SDM
Foto: Inovasi Pelatihan Vokasi Jadi Kunci Masa Depan Tenaga Kerja Indonesia, Kemitraan Global Dorong Transformasi SDM(Sumber: ANTARA/HO-Pintar)

Pantau - Indonesia, sebagai negara dengan jumlah angkatan kerja terbesar keempat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam memastikan populasi produktifnya benar-benar siap bersaing secara global dan tidak hanya menjadi data statistik semata.

Transformasi Pelatihan Vokasi Menuju Indonesia Emas 2045

Pelatihan vokasi di Indonesia perlu menjadi mekanisme substantif, bukan sekadar rutinitas administratif.

Selama ini, banyak program pelatihan kerja dinilai terlalu formalistik dan prosedural, hanya fokus pada pemenuhan indikator administratif tanpa mempersiapkan peserta menghadapi disrupsi teknologi dan tuntutan kompetensi baru.

Dalam rangka menciptakan SDM unggul menuju visi Indonesia Emas 2045, kolaborasi dengan institusi global menjadi peluang strategis.

Salah satunya adalah kemitraan antara platform digital Indonesia, Pintar, dengan Harvard Business Impact (HBI).

Kerja sama ini bukan hanya bersifat institusional, tetapi juga membangun infrastruktur edukasi kerja modern yang berkelanjutan dan berdampak.

Pelatihan kerja modern menurut model ini harus berbasis konten berkualitas tinggi, pendekatan interaktif, fleksibel, serta kontekstual secara lokal.

Materi pembelajaran global seperti Harvard ManageMentor diimplementasikan melalui pendekatan pembelajaran aktif—bukan pasif dan didaktik—sehingga mendorong proses belajar mandiri, pemecahan masalah, dan pengelolaan konflik di dunia kerja.

Imelda Harsono, Komisaris Utama Pintar dan Direktur Havez Capital, menekankan pentingnya akses pelatihan global untuk semua lapisan tenaga kerja, bukan hanya kalangan elite.

"Pelatihan kelas dunia tidak boleh eksklusif," ujarnya.

Lokalitas, Teknologi, dan Kepemimpinan Jadi Pilar Kunci

Materi internasional perlu dilokalisasi agar relevan dengan konteks kerja di Indonesia.

Dengan pendekatan teknologi asesmen, pemetaan kompetensi, serta sistem manajemen pelatihan yang dinamis, pelatihan dapat dipantau, dievaluasi, dan disesuaikan secara berkala.

Vinay Hebbar, EVP Harvard Business Impact, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan kepemimpinan berbasis praktik global.

Ia menekankan pentingnya menciptakan pemimpin visioner yang mampu membawa dampak jangka panjang.

Program pelatihan ini juga dirancang fleksibel: dapat diakses secara online, offline, maupun hybrid.

Keterjangkauan teknologi dan lingkungan kerja pendukung masih menjadi tantangan, namun pendekatan kolaboratif diyakini mampu memperluas akses secara bertahap.

Ray Pulungan, CEO Pintar, menegaskan bahwa investasi pada angkatan kerja adalah fondasi utama transformasi sosial dan ekonomi Indonesia.

Pelatihan tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk pola pikir strategis, kemampuan komunikasi, kepemimpinan lintas generasi, dan sensitivitas terhadap perubahan.

Materi pelatihan kini juga menjawab isu konkret dunia kerja, seperti:

  • Manajemen waktu di tengah tekanan target,
  • Pengambilan keputusan etis dalam situasi kompleks,
  • Kepemimpinan tim lintas generasi dan latar belakang.

Dengan pendekatan pelatihan yang inovatif dan berbasis kebutuhan nyata, Indonesia mulai menggeser paradigma lama bahwa pelatihan kerja hanya pelengkap sistem pendidikan.

Di era perubahan cepat, kecepatan belajar adalah keunggulan.

Pelatihan kerja yang serius adalah instrumen strategis dalam menghadapi revolusi keterampilan global.

Investasi pada pelatihan bukanlah beban anggaran, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf