Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Gubernur Anwar Hafid Proyeksikan Pendapatan Daerah Sulteng 2025 Capai Rp5,75 Triliun, Pertumbuhan Ekonomi Jadi Pendorong Utam

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Gubernur Anwar Hafid Proyeksikan Pendapatan Daerah Sulteng 2025 Capai Rp5,75 Triliun, Pertumbuhan Ekonomi Jadi Pendorong Utam
Foto: Gubernur Sulteng Anwar Hafid (sumber: Humas Pemprov Sulteng)

Pantau - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, memproyeksikan pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun anggaran 2025 akan mencapai Rp5,754 triliun dalam postur APBD 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anwar Hafid dalam rapat paripurna masa persidangan ke-III tahun pertama DPRD Provinsi Sulteng yang digelar di Palu, Senin, dalam agenda penyampaian rancangan perubahan kebijakan umum APBD (KUA) serta perubahan prioritas anggaran.

Ia menjelaskan bahwa pendapatan daerah tersebut akan bersumber dari tiga komponen utama, yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,573 triliun, pendapatan transfer sebesar Rp3,178 triliun, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp38,274 miliar.

Pertumbuhan Ekonomi Jadi Kunci Kenaikan Pendapatan

Gubernur Anwar mengaitkan proyeksi pendapatan tersebut dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah pada kuartal I tahun 2025.

"Pada kuartal I 2025, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah sebesar 8,69 persen dan memberikan kontribusi sebesar 1,6 persen terhadap perekonomian nasional dan kontribusi sebesar 24 persen terhadap perekonomian Pulau Sulawesi," ungkapnya.

Capaian ini dinilai menjadi modal yang kuat untuk mencapai target pembangunan yang lebih ambisius pada tahun 2025.

Pemerintah Provinsi Sulteng mematok target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 pada kisaran 10 persen hingga 10,5 persen.

Hilirisasi Nikel dan Sektor Unggulan Dongkrak Perekonomian

Anwar Hafid menyebut bahwa sektor industri pengolahan, khususnya hilirisasi nikel, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain sektor industri, sektor pertambangan dan penggalian, konstruksi, serta perdagangan juga menjadi penopang utama dalam pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah.

Ia menegaskan bahwa kinerja pembangunan yang kuat tak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, investor, dan dunia usaha.

"Sinergisitas ini menjadi penggerak utama dalam memperkuat struktur ekonomi daerah dan memperluas manfaat pembangunan bagi masyarakat," ia mengungkapkan.

Penulis :
Shila Glorya