Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kinerja Stabil, Kredit Tumbuh dan Risiko Terjaga: OJK Ungkap Kondisi Perbankan hingga Juni 2025

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kinerja Stabil, Kredit Tumbuh dan Risiko Terjaga: OJK Ungkap Kondisi Perbankan hingga Juni 2025
Foto: Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kiri) dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSKK) di Jakarta (sumber: ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa kinerja intermediasi perbankan nasional pada Juni 2025 tetap stabil dengan profil risiko yang terkendali, di tengah ketidakpastian global.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit perbankan mencapai 7,77 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan nilai total sebesar Rp8.059,79 triliun.

Kredit dan Dana Pihak Ketiga Terus Menguat

Pertumbuhan kredit terutama didorong oleh peningkatan pada tiga jenis pembiayaan utama.

"Kredit investasi tumbuh sebesar 12,53 persen yoy, kredit konsumsi naik 8,49 persen yoy, dan kredit modal kerja naik 4,45 persen yoy," ungkap Mahendra Siregar.

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan bahwa kredit korporasi tumbuh sebesar 10,78 persen yoy, sedangkan kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tumbuh 2,18 persen yoy.

Kualitas kredit pun tetap dalam batas aman dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross sebesar 2,22 persen dan net sebesar 0,84 persen.

Sementara itu, rasio Loan at Risk (LaR) tercatat sebesar 9,73 persen.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga tumbuh positif sebesar 6,96 persen yoy, menjadi Rp9.329 triliun.

Pertumbuhan DPK berasal dari giro yang meningkat 10,35 persen yoy, tabungan 6,84 persen yoy, dan deposito 4,19 persen yoy.

Stabilitas Terjaga Meski Tantangan Global Meningkat

Permodalan perbankan tetap kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 25,79 persen pada Juni 2025.

Likuiditas juga terjaga dengan rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 118,78 persen dan rasio Alat Likuid terhadap DPK (AL/DPK) sebesar 27,05 persen.

Kedua rasio tersebut jauh di atas ambang minimum, masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Mahendra menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap solid meskipun tekanan geopolitik dan tensi perdagangan global masih berlangsung.

"Stabilitas SJK ditopang oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, profil risiko yang manageable, serta kinerja sektor jasa keuangan yang stabil," ia mengungkapkan.

Pasar Modal, Asuransi, dan Sektor Lainnya Juga Alami Pertumbuhan

Di sektor pasar modal, kinerja pada triwulan II 2025 menunjukkan perbaikan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 6,41 persen quarter to quarter (qtq) dan ditutup pada level 6.927,68 per 30 Juni 2025.

Namun secara year to date (ytd), IHSG tercatat melemah 2,15 persen.

Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp12.178 triliun.

Di sektor asuransi, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP), total aset industri per Juni 2025 mencapai Rp1.163,11 triliun atau tumbuh 3,27 persen yoy.

Sementara itu, sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 1,96 persen yoy dengan nominal Rp501,83 triliun.

Untuk sektor Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), hingga Juni 2025 tercatat ada 1.153 aset kripto yang dapat diperdagangkan.

Penulis :
Shila Glorya