
Pantau - Indonesia melalui Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, tengah menjajaki peluang kerja sama teknis dan pertukaran pengetahuan dengan Australian Prudential Regulation Authority (APRA) dalam sektor sistem keuangan.
Pertemuan bilateral ini berlangsung di sela-sela rangkaian Economic Policy Dialogue tahunan antara Kementerian Keuangan RI dan Australian Treasury.
Dalam keterangan tertulis dari Jakarta pada Rabu (30/7), Thomas menyatakan bahwa tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memperkuat sektor keuangan nasional.
Salah satu langkah penting yang telah dilakukan adalah restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Kementerian Keuangan dengan pembentukan Direktorat Jenderal Pengembangan dan Stabilitas Sektor Keuangan.
Pembentukan direktorat ini mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia dalam membangun ekosistem keuangan yang sehat, inovatif, dan tangguh terhadap dinamika global.
Reformasi Keuangan dan Visi Jangka Panjang
Diskusi bilateral juga menyoroti reformasi menyeluruh melalui Omnibus Law on the Financial Sector yang dinilai sebagai fondasi utama bagi terwujudnya visi "Indonesia Emas 2045".
Reformasi ini bertujuan menciptakan sistem keuangan yang lebih tangguh, inklusif, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dalam konteks tersebut, APRA dinilai sebagai mitra strategis untuk berbagi pengalaman terkait tata kelola dan penguatan stabilitas sektor keuangan.
Sinergi Lembaga Keuangan dan Respons terhadap Tantangan Global
Kunjungan ini turut membahas sinergi kelembagaan antara Financial Sector Stability Committee (KSSK) Indonesia dan Council of Financial Regulators (CFR) Australia, terutama dalam hal koordinasi saat terjadi tekanan di pasar keuangan.
Selain itu, pertemuan juga menyentuh kerja sama lintas sektor termasuk ekonomi digital dan isu-isu global seperti perubahan iklim.
APRA mengapresiasi langkah Indonesia dalam menghadapi tantangan global, khususnya kebijakan tarif perdagangan dari Amerika Serikat.
APRA juga menilai positif upaya Indonesia dalam melakukan diversifikasi mitra investasi, seperti melalui penerbitan Kangaroo Bond yang menyasar pasar Australia.
"Secara fundamental, investor Australia memiliki kepercayaan terhadap kebijakan Indonesia karena potensi ekonomi yang dimiliki sangat besar," ungkap APRA dalam pertemuan tersebut.
- Penulis :
- Arian Mesa