billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sri Mulyani dan Bank Dunia Bahas Tantangan Pembangunan Desa serta Strategi Dana Desa 2025

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Sri Mulyani dan Bank Dunia Bahas Tantangan Pembangunan Desa serta Strategi Dana Desa 2025
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (sumber: ANTARA FOTO/Fauzan)

Pantau - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Executive Director for the Southeast Asia Voting Group (EDS16) dari Bank Dunia dalam rangka penyusunan laporan tahunan anggaran 2025 dan pendalaman isu-isu strategis bersama.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari misi konstituen yang bertujuan merumuskan strategi bersama menghadapi tantangan pembangunan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Salah satu topik diskusi kami adalah tantangan pembangunan di Indonesia, khususnya di tingkat desa, termasuk keterbatasan akses terhadap infrastruktur dasar," ungkap Sri Mulyani.

Ia juga menekankan pentingnya skema pembiayaan yang mendukung peran pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan desa secara langsung dan berkelanjutan.

Fokus pada Pembangunan Desa dan Energi Terbarukan

Selain membahas isu desa, pertemuan juga menyoroti potensi dan tantangan pengembangan energi terbarukan di Indonesia sebagai bagian dari transisi menuju ekonomi hijau.

Isu lain yang turut menjadi perhatian adalah penciptaan lapangan kerja berkualitas di era digital yang terus berkembang.

Dalam diskusi tersebut, kedua pihak juga membahas pentingnya peningkatan akses dan keterjangkauan teknologi, termasuk internet, guna mendorong pembangunan yang lebih merata dan inklusif.

"Pertemuan ini memperkuat komitmen bersama untuk merumuskan kebijakan yang lebih inovatif, adaptif, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang," ia mengungkapkan.

Realisasi Dana Desa 2025 dan Skema Pengalokasian Anggaran

Hingga 14 Juli 2025, realisasi penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp40,34 triliun atau 58,46 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp69 triliun.

Dari jumlah tersebut, sebesar Rp1,62 triliun digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa yang telah menjangkau 7.918 desa di seluruh Indonesia.

Dana Desa selama ini menjadi instrumen utama untuk mendorong pembangunan desa, mulai dari pembukaan akses infrastruktur, peningkatan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, hingga kegiatan ekonomi produktif.

Untuk tahun 2025, Dana Desa dialokasikan sebesar Rp69 triliun dengan penghitungan anggaran yang dilakukan pada tahun sebelumnya berdasarkan formula tertentu.

Alokasi dasar ditetapkan sebesar 65 persen atau Rp44,84 triliun, sedangkan alokasi afirmasi sebesar 1 persen atau Rp689 miliar.

Alokasi kinerja ditetapkan sebesar 4 persen dari anggaran, yaitu Rp2,75 triliun.

Sementara alokasi formula ditetapkan sebesar 30 persen atau Rp20,7 triliun, termasuk sisa dari perhitungan alokasi yang belum terbagi ke desa-desa.

Penulis :
Arian Mesa