
Pantau - PT Pertamina (Persero) optimistis proyek Revamping Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dapat rampung pada kuartal IV tahun 2025.
"Melihat progresnya kita optimistis bisa dirampungkan di tahun ini. Kita optimistis," ujar Senior Officer I Media Communication PT Pertamina (Persero) Bagja Mahendra saat ditemui di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis.
Progres dan Target Pembangunan
Pada pekan pertama Agustus 2025, progres proyek kilang milik PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) telah mencapai 96,15 persen.
KPB mempercepat pembangunan, khususnya penyelesaian scope secondary process unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), RFCC-LPG, Propylene Recovery Unit (PRU), dan fasilitas pendukung.
PT KPB menargetkan RFCC selesai dan beroperasi pada November 2025.
Proyek RDMP bernilai 7,4 triliun dolar AS ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengolahan crude menjadi 360 ribu barel per hari (kbpd) dari sebelumnya 260 kbpd.
Manfaat Proyek bagi Ketahanan Energi
" Kemudian juga, kita akan meningkatkan standar ramah lingkungan kita, gasoline kita yang awalnya (kualitas) EURO II, menjadi EURO V," kata VP Legal and Relation PT KPB Asep Sulaeman.
Asep menyebut RDMP diharapkan memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor minyak dan gas.
"Sesuai dengan amanah dari Bapak Presiden Prabowo (Subianto), kita akan menuju kemandirian energi. Kenapa menuju? Karena memang kondisinya produksi migas kita dengan kebutuhan atau demand dari masyarakat Indonesia itu (jarak/gap-nya) jauh," ucap Asep.
"Tapi, dengan adanya Kilang Pertamina Balikpapan, menaikkan (produksi) 100 ribu (kbpd), Insya Allah bisa mengurangi impor produk (migas) kita," tambah Asep.
Selama masa konstruksi, RDMP Balikpapan diperkirakan menyerap sekitar 24 ribu tenaga kerja.
Realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) proyek ini sekitar 35 persen.
Proyek tersebut juga berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp514 miliar.
- Penulis :
- Shila Glorya