
Pantau - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menegaskan penerapan harga minimal gula Rp14.500 per kilogram bertujuan menjaga keberlanjutan usaha petani tebu nasional.
Komitmen Bersama Jaga Harga dan Industri Gula
Direktur Utama PT SGN Mahmudi menyebut langkah ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah dan industri terhadap keberlangsungan tebu rakyat.
"Momentum ini adalah bukti nyata perhatian serius pemerintah dan industri terhadap keberlangsungan tebu rakyat," ungkapnya di Surabaya, Senin.
Sebelumnya, SGN bersama Badan Pangan Nasional, Kemenko Pangan, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Kantor Staf Presiden (KSP), serta Satgasda Polda Jawa Timur menggelar diskusi mengenai penyerapan gula petani.
Hasil diskusi menyepakati bahwa penyerapan gula petani segera dilakukan melalui dana Danantara, sedangkan sisa produksi yang belum terserap akan ditangani oleh para pedagang gula.
Selain itu, seluruh pihak berkomitmen mencegah bocornya gula rafinasi ke pasar eceran.
Penjualan tebu petani juga diwajibkan melalui mekanisme lelang di pabrik gula dengan harga minimal Rp14.500 per kilogram.
Aspek teknis penyerapan diserahkan kepada PT SGN, ID Food, dan APTRI untuk memastikan efektivitas serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
Sinergi Pemerintah, Petani, dan Pedagang
Komitmen bersama rapat menegaskan bahwa pabrik gula, petani, dan pedagang harus satu visi dalam menjaga stabilitas harga, kelancaran distribusi, serta keberlanjutan industri gula nasional sepanjang musim giling 2025.
Mahmudi menyebut sinergi ini membawa berkah karena pemerintah memberikan dukungan nyata, petani berkomitmen meningkatkan produktivitas, pabrik gula memperbaiki mutu, dan pedagang mengatur tata niaga.
"Dengan sinergi ini, kami optimistis industri gula ke depan bisa lebih baik," ujarnya.
Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, juga menekankan pentingnya kerja sama yang erat antar pihak untuk memajukan industri gula nasional.
"Petani dan pedagang tidak bisa berjalan sendiri. Semua harus saling mendengar dan saling melengkapi. Pemerintah hadir, pedagang berkontribusi, dan petani berjuang," kata Ketut.
- Penulis :
- Arian Mesa








