
Pantau - IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (15/9/2025) sore ditutup menguat 83,06 poin atau 1,06 persen ke posisi 7.937,12, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed) pekan ini.
Optimisme Pasar Domestik dan Global
Indeks LQ45 turut menguat 4,06 poin atau 0,50 persen ke level 808,80.
"IHSG ditutup menguat, di tengah ekspektasi akan penurunan suku bunga The Fed dan harapan membaiknya ekonomi domestik," ungkap Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim.
The Fed akan menggelar The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 16-17 September 2025 dengan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Dari Asia, pasar menantikan hasil negosiasi antara Amerika Serikat dan China, serta rilis sejumlah data ekonomi Negeri Tirai Bambu.
Produksi industri China pada Agustus 2025 tercatat tumbuh 5,2 persen year-on-year (yoy), melambat dari 5,7 persen yoy pada Juli 2025, sekaligus menjadi yang terendah sejak Agustus 2024 akibat perlambatan manufaktur.
Penjualan ritel China juga mengalami pelemahan, hanya tumbuh 3,4 persen yoy pada Agustus 2025 dari 3,7 persen yoy pada Juli 2025, terendah sejak November 2024.
Dari Eropa, pasar mencermati tingkat pengangguran Inggris Juli 2025 yang diperkirakan stabil di level 4,7 persen.
Sementara itu, Jerman akan merilis ZEW Economic Sentiment Index September 2025 yang diprediksi turun ke 25 dari 34,7 pada Agustus 2025 akibat kekecewaan terhadap trade-deal Uni Eropa-AS.
Pergerakan Sektor dan Saham
IHSG dibuka menguat sejak awal perdagangan dan bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi pertama.
Pada sesi kedua, IHSG tetap berada di teritori positif hingga akhir perdagangan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor mengalami penguatan, dipimpin sektor barang konsumen non primer yang naik 2,33 persen, sektor infrastruktur naik 2,31 persen, dan sektor energi naik 2,06 persen.
Satu-satunya sektor yang melemah adalah sektor kesehatan dengan penurunan 0,16 persen.
Saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain REAL, SURI, BULL, INDX, dan DWGL.
Sementara itu, saham yang mengalami pelemahan terdalam adalah VOKS, AMIN, INDR, AMMS, dan MPXL.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 2.147.110 kali transaksi dengan total 37,17 miliar lembar saham diperdagangkan, senilai Rp17,06 triliun.
Rincian pergerakan saham menunjukkan 470 saham menguat, 209 saham melemah, dan 126 saham stagnan.
Bursa Asia Menguat Terbatas
Bursa saham Asia sore ini bergerak variatif.
Indeks Nikkei naik 395,62 poin atau 0,89 persen ke posisi 44.768,12.
Indeks Shanghai turun 10,09 poin atau 0,26 persen ke level 3.860,50.
Indeks Hang Seng menguat 58,40 poin atau 0,22 persen ke 26.446,56.
Sementara itu, Indeks Straits Times melemah tipis 5,82 poin atau 0,13 persen ke posisi 4.338,42.
- Penulis :
- Arian Mesa