
Pantau - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa perubahan target percepatan swasembada pangan yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto telah membuahkan hasil signifikan dalam waktu singkat.
Target awal Presiden adalah swasembada dalam empat tahun, namun dalam waktu 21 hari berubah menjadi tiga tahun, kemudian menjadi satu tahun, dan terakhir dipercepat lagi menjadi hanya enam bulan.
"Awalnya Pak Presiden minta empat tahun, 21 hari kemudian berubah menjadi tiga tahun dan berubah lagi menjadi satu tahun dan terakhir target swasembada pangannya berubah lagi menjadi enam bulan," ungkap Mentan Andi Amran.
Menurut Mentan, percepatan ini tidak hanya dijalankan oleh Kementerian Pertanian, tetapi juga melibatkan kerja sama lintas lembaga dan masyarakat.
Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Hasil Maksimal
TNI, Polri, Bulog, hingga masyarakat di tingkat akar rumput turut terlibat langsung dalam pelaksanaan program swasembada pangan.
Kolaborasi masif ini dinilai efektif dan menghasilkan capaian luar biasa berupa stok beras tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
"Stok kita ini tertinggi selama Bulog berdiri dan selama merdeka. Ini tidak pernah tercapai sebelumnya," ia mengungkapkan.
Berdasarkan data per Juni 2025, stok beras di gudang Bulog tercatat mencapai 4,2 juta ton.
Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia
Mentan memperkirakan stok beras nasional masih bisa terus meningkat seiring masifnya gerakan swasembada di berbagai daerah.
Pemerintah bersama rakyat akan terus berupaya meningkatkan capaian ini sebagai langkah menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati, hingga wali kota, harus menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo secara konkret dan cepat.
- Penulis :
- Aditya Yohan