Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia-Uni Eropa Sepakat IEU-CEPA, Buka Peluang Besar Investasi Kendaraan Listrik dan UMKM

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia-Uni Eropa Sepakat IEU-CEPA, Buka Peluang Besar Investasi Kendaraan Listrik dan UMKM
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) di sela jumpa pers setelah penandatanganan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa 23/9/2025 (sumber: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) membuka peluang investasi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Peluang Investasi Kendaraan Listrik dan Mineral

Airlangga menyebut Uni Eropa memiliki kepentingan besar terhadap sumber daya mineral dari Indonesia, termasuk untuk baterai dan pengembangan industri kendaraan listrik.

"Untuk mineral sekarang kami sudah kerja sama dengan investor Eropa dan sedang berbicara mengenai kerja sama dengan otomotif Eropa terkait mineral," ungkapnya.

Selain kendaraan listrik, Uni Eropa juga akan memenuhi kebutuhan Indonesia pada bidang padat modal, teknologi, inovasi, industri berbasis rantai nilai, mineral, energi terbarukan, dan otomotif.

Kerja sama ini juga akan mengkolaborasikan 723 juta penduduk kedua wilayah dengan nilai lebih dari 21 triliun dolar AS.

Dorongan untuk UMKM dan Diversifikasi Ekspor

Airlangga menegaskan bahwa IEU-CEPA akan memudahkan UMKM Indonesia yang selama ini terganjal birokrasi untuk memasuki pasar Eropa.

" Kami akan berikan panduan bagaimana mereka bisa ekspor lebih mudah, kami sepakat Indonesia dan Uni Eropa fasilitasi UMKM," ujarnya.

Ekspor Indonesia ke Uni Eropa diperkirakan naik hingga 60 persen pada awal implementasi IEU-CEPA.

Peningkatan tersebut diproyeksikan menghasilkan tambahan pendapatan nasional sebesar 2,8 miliar dolar AS, menciptakan lapangan kerja baru, dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan.

Sekitar lima juta tenaga kerja di sektor padat karya akan terdampak langsung dari implementasi perjanjian ini.

Sektor yang terdorong antara lain minyak sawit, kopi, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki, serta furnitur.

IEU-CEPA juga membuka peluang bagi Indonesia mengekspor produk berteknologi tinggi, seperti ponsel pintar dan peralatan telekomunikasi, sehingga mendorong diversifikasi ekspor.

Implementasi IEU-CEPA dan Target Tarif Nol Persen

Dalam hal fasilitasi perdagangan, Indonesia dan Uni Eropa sepakat memperkuat kerja sama melalui penyederhanaan prosedur ekspor-impor dan kolaborasi bea cukai.

Perjanjian ini selaras dengan Program Paket Ekonomi Indonesia pada semester kedua 2025 yang mendorong peningkatan jumlah lapangan kerja.

IEU-CEPA ditargetkan berlaku efektif mulai 1 Januari 2027 setelah diratifikasi oleh kedua parlemen.

Saat implementasi, produk Indonesia akan langsung menikmati tarif nol persen pada 90 persen pasar Uni Eropa, dengan pengurangan tarif lanjutan secara bertahap.

Penulis :
Arian Mesa