Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

OJK Dorong Akselerasi Keuangan Syariah Lewat Syariah Financial Fair di Mataram

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

OJK Dorong Akselerasi Keuangan Syariah Lewat Syariah Financial Fair di Mataram
Foto: (Sumber: Kepala OJK NTB Rudi Sulistyo (kanan) bersama Kepala BI NTB Hario K Pamungkas (kedua kanan); Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal (kedua kiri); serta Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Ismail Riyadi (kiri) dalam peluncuran gelaran Syariah Financial Fair di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (3/10/2025). ANTARA/HO-Diskominfotik NTB)

Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat literasi, inklusi, dan akselerasi industri keuangan syariah melalui kegiatan Syariah Financial Fair di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berlangsung pada 3–4 Oktober 2025.

Kepala OJK NTB Rudi Sulistyo menyampaikan bahwa per Agustus 2025, total aset perbankan syariah di NTB mencapai Rp24,85 triliun, atau tumbuh 11,02 persen secara tahunan.

“Dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp16,66 triliun dengan pertumbuhan 9,06 persen, sementara pembiayaan syariah mencapai Rp18,23 triliun, di mana 86,79 persen disalurkan untuk pembiayaan konsumtif,” ungkapnya.

Potensi Keuangan Syariah NTB Terus Tumbuh

Rudi menambahkan, di sektor nonperbankan, perusahaan pembiayaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,64 persen, yang menunjukkan potensi keuangan syariah di NTB semakin kuat dan berkelanjutan.

Acara yang digelar di Lombok Epicentrum Mall Mataram ini melibatkan 17 pelaku usaha jasa keuangan syariah dan dua lembaga pendukung lainnya dengan total 20 gerai inklusi.

Beragam kegiatan digelar untuk menarik minat masyarakat, mulai dari pameran produk keuangan syariah, edukasi publik, lomba mewarnai, peragaan busana anak-anak, hingga fashion show busana kerja syariah.

Rudi menjelaskan bahwa ajang ini menjadi wadah interaktif untuk memperkenalkan produk keuangan syariah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

Ia berharap kegiatan tersebut mampu mendorong kolaborasi lintas sektor antara perbankan, lembaga pembiayaan, fintech syariah, UMKM, dan industri halal guna menciptakan ekosistem keuangan syariah yang dinamis, inovatif, dan berkelanjutan.

Dorongan untuk Transaksi Digital yang Beretika

Selain itu, Rudi juga menekankan pentingnya penguatan transaksi digital yang transparan dan beretika, agar masyarakat dapat bertransaksi secara aman sesuai dengan prinsip syariah.

Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menilai keuangan syariah memiliki peran penting dalam memberikan kepastian bagi dunia usaha, terutama di tengah gejolak ekonomi global.

“Di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian, keuangan syariah memberikan kepastian bagi banyak pengusaha,” ujarnya.

Iqbal menambahkan bahwa perubahan kebijakan bank sentral AS (The Fed) bisa berdampak langsung pada pasar keuangan dunia, sehingga penting bagi pelaku usaha untuk memperkuat basis ekonomi yang stabil melalui sistem keuangan berbasis prinsip syariah.

Penulis :
Ahmad Yusuf