Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Tetapkan Harga Gabah Rp6.500 per Kilogram, Bappenas: Langkah Strategis Dorong Kesejahteraan Petani

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Pemerintah Tetapkan Harga Gabah Rp6.500 per Kilogram, Bappenas: Langkah Strategis Dorong Kesejahteraan Petani
Foto: Tenaga Ahli Kementerian PPN/Bappenas RI Frans B.M Dabukke (kiri) menghadiri Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton yang digelar Syngenta Indonesia di Subang, Jawa Barat, Sabtu 4/10/2025 (sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memastikan kebijakan pemerintah membeli gabah dengan harga Rp6.500 per kilogram di tingkat petani merupakan langkah strategis untuk mendorong kesejahteraan petani.

Kebijakan Sejalan dengan Arahan Presiden dan Kementerian Terkait

Tenaga Ahli Kementerian PPN/Bappenas RI, Frans B.M. Dabukke, menjelaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Badan Pangan Nasional, serta Kementerian Pertanian yang berkomitmen mendukung keberlanjutan petani.

Ia menegaskan bahwa pemerintah melalui arahan Presiden, Menko Pangan, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Pertanian menetapkan kebijakan membeli gabah Rp6.500 per kilogram di tingkat petani sebagai upaya menjamin kesejahteraan petani.

“Harga gabah Rp6.500 per kilogram dinilai memberikan keuntungan signifikan bagi petani,” ungkap Frans.

Keuntungan Petani dan Dampak terhadap Ketahanan Pangan

Frans mencontohkan perhitungannya, bahwa jika petani menghasilkan 10 ton gabah kering panen per hektare dan dijual seharga Rp6.500 per kilogram, maka hasilnya mencapai sekitar Rp65 juta per hektare.

Setelah dikurangi biaya produksi sekitar Rp30 juta per hektare, petani tetap memperoleh keuntungan bersih yang jauh melampaui rata-rata upah minimum regional (UMR) dalam satu periode panen.

“Setelah dikurangi biaya sekitar Rp30 juta, petani masih memiliki keuntungan sekitar Rp10 juta per bulan, yang nilainya lebih tinggi dibandingkan beberapa kali lipat UMR,” ia menambahkan.

Bappenas menilai langkah ini bukan hanya menjaga ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi strategi keberlanjutan agar petani tetap bersemangat dalam memproduksi padi.

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Bappenas bersama Syngenta Indonesia dan sejumlah pihak lainnya turut menghadiri Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

Penulis :
Leon Weldrick