billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Berpeluang Menguat, Didukung Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed dan Data Domestik Positif

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Rupiah Berpeluang Menguat, Didukung Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed dan Data Domestik Positif
Foto: (Sumber: Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo, Melawai, Jakarta, Senin (15/9/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgd/am..)

Pantau - Nilai tukar rupiah diperkirakan berpotensi menguat didorong oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) serta sentimen positif dari dalam negeri.

Ekspektasi Penurunan Bunga Dorong Penguatan Rupiah

Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menyatakan bahwa ruang penguatan rupiah masih terbuka seiring pelemahan indeks dolar AS.

"Masih ada ruang penguatan mas untuk hari ini, karena index dollar turun tipis seiring meningkatnya ekspektasi penurunan bunga The Fed," ungkapnya.

Mengutip laporan dari media Xinhua, Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, menyampaikan bahwa penentuan kebijakan suku bunga tidak bisa lepas dari risiko, mengingat adanya ketegangan antara pencapaian target ketenagakerjaan dan pengendalian inflasi.

Dalam pertemuan National Association for Business Economics di Philadelphia, Powell menjelaskan, "The Fed akan menetapkan kebijakan berdasarkan evolusi prospek ekonomi dan keseimbangan risiko, alih-alih mengikuti jalur yang telah ditentukan sebelumnya."

Data The Fed dan Sentimen Domestik Perkuat Keyakinan

Powell juga menyinggung adanya penutupan pemerintahan federal AS yang menyebabkan keterlambatan pelaporan data ekonomi resmi.

Namun, ia menambahkan, "Bank sentral memiliki sumber data sendiri untuk memantau kesehatan ekonomi AS."

Berdasarkan data internal The Fed, kondisi ketenagakerjaan dan inflasi disebut tidak banyak mengalami perubahan sejak pertemuan FOMC terakhir pada September 2025.

Dalam pertemuan FOMC bulan Oktober, pasar memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga sebesar 0,25 persen pada akhir bulan ini.

Selain faktor eksternal, sentimen positif dari dalam negeri juga memengaruhi pergerakan rupiah.

Rully menambahkan, "Utang luar negeri pemerintah per Agustus 2025 diperkirakan masih akan tumbuh 4,5 persen menjadi di kisaran 475 miliar dolar AS."

Ia juga menyebutkan bahwa survei kegiatan dunia usaha dari Bank Indonesia turut memberikan pandangan positif terhadap stabilitas makroekonomi nasional.


 

Penulis :
Ahmad Yusuf