
Pantau - Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz menyatakan bahwa kesepakatan perdagangan timbal balik antara Malaysia dan Amerika Serikat (AS) dapat menjadi model bagi negara-negara ASEAN lainnya dalam menjalin hubungan dagang yang saling menguntungkan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam wawancara bersama RIA Novosti di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Malaysia pada Ahad (26/10/2025).
Pemangkasan Tarif dan Akses Pasar Preferensial
Pada hari yang sama, Malaysia resmi menandatangani perjanjian perdagangan timbal balik dengan Amerika Serikat yang bersifat mengikat secara hukum.
Kesepakatan tersebut mencakup penurunan tarif impor Amerika Serikat terhadap produk asal Malaysia dari sebelumnya 25 persen menjadi 19 persen.
Sebagai timbal balik, Malaysia memberikan akses pasar preferensial bagi berbagai produk asal Amerika Serikat di dalam negeri.
Tengku Zafrul menyatakan, "Kami melihat dari pembicaraan dengan negara-negara Asia lainnya bahwa hal ini akan terus berjalan. Karena itu, kami menantikan penyelesaian kesepakatan serupa dengan negara lain."
Buka Peluang Kerja Sama Dagang ASEAN-AS
Menurut Tengku Zafrul, kesepakatan ini berpotensi menjadi template atau acuan dalam perundingan perdagangan antara negara-negara anggota ASEAN lainnya dengan Amerika Serikat.
Ia menilai langkah tersebut merupakan bentuk konkret dari diplomasi ekonomi yang dapat meningkatkan integrasi perdagangan kawasan dengan mitra global.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










