
Pantau - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 65 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 hingga September 2025.
Total nilai surplus kumulatif sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai 33,48 miliar dolar AS atau sekitar Rp558 triliun.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa angka ini meningkat sebesar 11,3 miliar dolar AS secara year on year dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dengan capaian ini, maka neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 65 bulan berturut-turut," ungkapnya.
Ekspor Meningkat, Industri Pengolahan Jadi Kontributor Tertinggi
Surplus perdagangan periode Januari–September 2025 berasal dari nilai ekspor sebesar 209,8 miliar dolar AS (sekitar Rp3,49 kuadriliun), sementara impor tercatat sebesar 176,32 miliar dolar AS (sekitar Rp2,93 kuadriliun).
Nilai ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 8,14 persen secara tahunan.
Peningkatan terbesar disumbang oleh sektor industri pengolahan dengan nilai ekspor mencapai 167,85 miliar dolar AS (sekitar Rp2,8 kuadriliun).
"Andil utama peningkatan nilai ekspor disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 12,58 persen," jelas Pudji.
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia selama periode ini meliputi China, Amerika Serikat, India, negara-negara ASEAN, dan Uni Eropa.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti








