
Pantau - Perum Bulog mendorong keterlibatan generasi muda, khususnya Gen Z, dalam rantai pasok pangan guna menjaga ketahanan serta stabilitas harga pangan nasional melalui pemanfaatan teknologi digital dan kemitraan strategis.
Gen Z diajak berperan aktif mendistribusikan komoditas pangan utama seperti beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), minyak goreng, dan gula melalui platform digital dari rumah masing-masing.
Bulog juga membuka kemitraan dari hulu hingga hilir yang mencakup kerja sama dengan petani, penyediaan bahan baku pabrik, hingga pembangunan gudang pangan nasional.
Kapasitas gudang Bulog saat ini mencapai 3,8 juta ton dan terus ditingkatkan untuk memperkuat penyerapan dan distribusi hasil pertanian nasional.
Rumah Pangan Kita (RPK) menjadi ujung tombak distribusi pangan dengan jaringan lebih dari 27.000 mitra tersebar di seluruh Indonesia.
Target Swasembada dan Peluang Usaha Pangan untuk Anak Muda
Pada tahun 2025, Indonesia diproyeksikan tidak melakukan impor beras karena produksi dalam negeri mencapai 34 juta ton, sementara konsumsi diperkirakan hanya 31 juta ton.
Bulog terus menyerap gabah petani serta menstabilkan harga di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil seperti Papua.
Selain distribusi pangan pokok, Bulog juga membuka peluang usaha di sektor pangan komersial seperti ayam, telur, daging, dan cabai.
Generasi muda diajak menjadi pelaku usaha pangan dari skala lokal hingga nasional dengan dukungan infrastruktur dan jaringan logistik Bulog.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







