Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat Ditopang Optimisme Redenominasi dan Sentimen Positif Global

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

IHSG Menguat Ditopang Optimisme Redenominasi dan Sentimen Positif Global
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/11) sore ditutup menguat sebesar 22,06 poin atau 0,26 persen ke posisi 8.388,57 di tengah meningkatnya perhatian pelaku pasar terhadap rencana redenominasi Rupiah.

Indeks LQ45 turut mengalami penguatan sebesar 4,22 poin atau 0,50 persen ke posisi 846,91, mencerminkan sentimen positif yang meluas di pasar saham.

Redenominasi Dorong Kepercayaan Pasar

Penguatan IHSG terjadi seiring sorotan terhadap rencana redenominasi Rupiah yang dinilai dapat memperkuat kepercayaan masyarakat dan investor terhadap mata uang nasional, asalkan dilakukan saat kondisi ekonomi dalam keadaan stabil.

Rancangan Undang-Undang Redenominasi Rupiah saat ini telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Jangka Menengah 2025–2029 sebagai inisiatif pemerintah.

Bank Indonesia menyatakan komitmennya untuk tetap menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi selama proses redenominasi berlangsung.

Sentimen Global Ikut Mendukung

Dari sisi eksternal, pasar juga merespons positif meredanya ketegangan perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok serta sinyal berakhirnya penutupan pemerintahan AS.

Senat Amerika Serikat telah meloloskan Rancangan Undang-Undang pendanaan pemerintah federal hingga Januari 2025 dengan hasil pemungutan suara 60-40 persen.

RUU tersebut akan diajukan ke DPR AS dan jika disetujui akan diserahkan kepada Presiden Donald Trump untuk ditandatangani menjadi undang-undang.

Saham-Saham Unggulan dan Aktivitas Perdagangan

IHSG dibuka menguat dan konsisten berada di zona positif sepanjang sesi pertama dan kedua perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor mengalami penguatan dengan sektor infrastruktur mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,78 persen, diikuti sektor properti naik 1,61 persen dan sektor barang konsumen primer sebesar 1,54 persen.

Tiga sektor mengalami pelemahan, yaitu sektor kesehatan turun 0,53 persen, sektor energi turun 0,50 persen, dan sektor teknologi turun 0,31 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar antara lain TRON, BELL, KBLV, PJHB, dan MORA, sementara saham yang melemah paling signifikan meliputi KOBX, DART, NAYZ, CASH, dan AEGS.

Frekuensi transaksi saham tercatat sebanyak 2.682.641 kali dengan volume perdagangan mencapai 51,32 miliar lembar saham senilai Rp22,34 triliun.

Sebanyak 343 saham ditutup menguat, 323 saham melemah, dan 147 saham stagnan.

Bursa Asia Cenderung Positif

Bursa saham regional Asia turut menunjukkan performa positif, dengan Indeks Nikkei naik 247,07 poin atau 0,49 persen ke level 51.090,00.

Indeks Hang Seng juga menguat 226,32 poin atau 0,85 persen ke posisi 26.922,73, sedangkan Indeks Strait Times naik 18,84 poin atau 0,41 persen ke 4.561,04.

Satu-satunya indeks utama yang mencatat pelemahan adalah Indeks Shanghai yang turun tipis 2,62 poin atau 0,07 persen ke posisi 4.000,14.

Penulis :
Shila Glorya