
Pantau.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 2018 adalah sebesar Rp392,7 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 8,8 persen dibandingkan realisasi investasi PMA tahun 2017 yang mencapai Rp430,5 triliun.
Kepala BKPM, Thomas Lembong mengungkapkan untuk merangsang PMA yakni dengan memberikan lebih banyak insentif bagi para investor asing. Saat ini menurutnya, insentif yang diberikan masih belum bisa meningkatkan tren investasi asing ke Indonesia.
Baca juga: Salah Bilang China Paling Banyak Investasi di Indonesia, Nih Datanya!
"Jadi hemat saya, insentif yang ditawarkan harus bisa lebih agresif daripada yang ada sekarang. Karena memang dari angka-angka dan data yang sudah real number, bahwa insentif sekarang ini belum nendang dan berhasil ngangkat," ujarnya saat menggelar jumpa pers di kantor BKPM, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).
Tom menilai, Indonesia masih kurang agresif jika dibandingkan beberapa negara tetangga seperti, Vietnam dan Thailand yang terlihat gencar memberikan insentif.
"Saya kira, bukan rahasia bahwa negara tetangga super agresif dan itu kelihatan dari data-data investasi dan ekspor seperti Vietnam dan Thailand, mereka gencar kasih insentif dan melakukan deregulasi. Vietnam sedang merasakan investment boom, pemerintah Indonesia harus jauh lebih agresif," paparnya.
Baca juga: Tanggapi Pilpres 2019, BKPM: Paslon Oposisi Berikan Pernyataan Pro Investasi
Lebih lanjut kata dia, dalam hal ini yang harus dibenahi juga yakni pembenahan keahlian tenaga kerja Indonesia yang dinilainya masih mengalami defisit. Selain itu, juga terkait penyederhanaan regulasi.
"Apalagi perlu ada pengimbangan untuk kelemahan lain seperti skill defisit tenaga kerja kita, dan kesulitan regulasi, regulasi tumpang tindih dan penyederhanaan," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni