
Pantau - PT Krakatau Steel melakukan penguatan restrukturisasi untuk melanjutkan transformasi perusahaan pada 2026 setelah dinilai berhasil sepanjang 2025 dengan mencatatkan perbaikan kinerja operasional dan keuangan.
Penguatan restrukturisasi ini dilakukan untuk menyongsong fase pertumbuhan berkelanjutan sekaligus memperkuat fundamental perusahaan baja nasional.
Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan menyatakan capaian kinerja dan transformasi perusahaan sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat industri strategis nasional.
"Keberhasilan restrukturisasi yang tercermin dari laba, peningkatan produksi dan penjualan, serta penguatan struktur keuangan merupakan fondasi penting bagi Krakatau Steel untuk berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan kemandirian industri baja nasional transformasi ini kami jalankan secara disiplin dan berkelanjutan," ungkap Akbar Djohan.
Sepanjang 2025, Krakatau Steel membukukan laba bersih sebesar 24 juta dolar Amerika Serikat pada kuartal III yang mencerminkan efektivitas restrukturisasi kewajiban dan peningkatan efisiensi operasional.
Dari sisi efisiensi, biaya usaha berhasil ditekan sebesar 12 persen hingga triwulan III 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi operasional, volume produksi baja konsolidasi mencapai 740 ribu ton hingga kuartal III 2025, meningkat dari 540 ribu ton pada periode yang sama 2024.
Volume penjualan baja juga menunjukkan tren naik dengan realisasi 226 ribu ton pada kuartal I, 244 ribu ton pada kuartal II, dan 269 ribu ton pada kuartal III 2025.
"Tren ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar serta penguatan peran Krakatau Steel dalam memenuhi kebutuhan baja nasional," kata Akbar Djohan.
Krakatau Steel memandang dinamika pasar sebagai siklus yang harus dikelola secara prudent dalam menyongsong tahun 2026 dengan nilai aset konsolidasi perusahaan mencapai 825,3 juta dolar Amerika Serikat.
Keberhasilan transformasi perusahaan turut didukung oleh Danantara sebagai pemegang saham Seri B melalui pemberian Pinjaman Pemegang Saham untuk memenuhi kebutuhan modal kerja pengoperasian fasilitas hot strip mill dan cold rolling mill.
Dukungan tersebut dinilai penting untuk menjaga kelangsungan operasional, memperkuat likuiditas, serta mendukung program efisiensi perusahaan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Krakatau Steel juga menetapkan susunan komisaris dan direksi terbaru.
Komisaris Utama dijabat oleh Hendro Martowardojo dengan Komisaris Independen Willgo Zainar dan David Pajung serta Komisaris Setia Diarta dan Adityo Haryo Bimo.
Jajaran direksi terdiri atas Direktur Utama Akbar Djohan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Daniel Fitzgerald Liman, Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio Hernowo, Direktur Sumber Daya Manusia Suryantoro Waluyo, serta Direktur Infrastruktur dan Operasi Sidik Darusulistyo.
- Penulis :
- Gerry Eka








