Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Terkuak! Surat Wasiat CEO yang Wafat dengan Password Crypto Rp2,6 Triliun

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Terkuak! Surat Wasiat CEO yang Wafat dengan Password Crypto Rp2,6 Triliun

Pantau.com - Gerald Cotten meninggal di India pada tanggal 9 Desember tanpa meninggalkan password untuk masuk ke dana Quadriga. Mata uang kripto sering kali dipandang berbahaya, tetapi risiko yang tidak terduga benar-benar terjadi di Kanada.

Para penanam modal di Quadriga, tempat penukaran mata uang kripto terbesar negara itu, tidak dapat masuk ke akun dana senilai sampai USD190 juta atau Rp2,6 triliun termasuk USD50 juta atau Rp696 miliar karena kehilangan informasi password atau kata sandi.

Baca juga: Amsyong... CEO Wafat Tak Berikan Password, Penukaran Crypto 190 Juta Dolar Kandas

Kenyataannya password itu seperti terkubur bersama pendirinya, Gerald Cotten, yang tiba-tiba meninggal bulan Desember lalu di India.

Dikutip BBC, Cotten (30), adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas penanganan dana dan uang logam, menurut perusahaan itu.

Perusahaan penukaran mengatakan kepada pengadilan Tinggi Nova Scotia pada tanggal 31 Januari lalu mereka tidak bisa menemukan rekening dengan dana sebesar itu.

Baca juga: Kena Apes! Maskapai Murah Dilarang Terbang, Ribuan Penumpang Terlantar

Stasiun TV Kanada, CBC melaporkan perusahaan tersebut mengalami masalah likuiditas dan permulaan tahun ini bank CIBC membekukan dana sekitar US$20 juta atau Rp278 miliar.

Perusahaan penukaran tersebut meminta perlindungan kreditor minggu lalu, sementara para pelanggan mengeluhkan masalah keterlambatan penarikan.

Quadriga memiliki 115.000 pengguna, mulai dari penanam modal profesional sampai ke orang-orang yang mencari pilihan investasi yang lebih menguntungkan dari pada rekening tabungan.

Baca juga: 'Ngoyo' Infrastruktur, Bankir: BUMN Sampai Berdarah-darah Cari Dana

Sekarang mereka nyaris tidak memiliki kemungkinan mendapatkan kembali investasinya, menurut sejumlah ahli.

"Orang mengirim email kepada saya dan mengatakan bahwa mereka kehilangan uang pensiun," kata Christine Duhaime, pengacara dan pendiri Digital Finance Institute kepada CBC.

"Quadriga sudah lama beroperasi dan mereka adalah tempat penukaran terbesar di Kanada. Saya pikir orang mempertimbangkan bahwa uang mereka akan aman," tambahnya.

Surat wasiat Cotten

The Globe and Mail juga melaporkan Cotten menandatangani surat wasiat pada tanggal 27 November, hanya dua minggu sebelum dirinya meninggal. Pada dokumen tersebut dia menyatakan istrinya sebagai pelaksana isi surat wasiatnya.

Menurut koran itu, surat wasiat berisi sejumlah perintah seperti menyisihkan sekitar US$76.000 atau Rp1 miliar untuk memelihara dua anjingnya. Tetapi wasiat itu tidak didapat rincian cara mendapatkan dana Quadriga jika Cotten meninggal dunia.

Yang menjadi masalah kembali bagi pemakai Quadriga adalah akun tersebut masih menerima simpanan pemakai meskipun Cotten telah meninggal. Robertson telah memastikan hal ini dalam dokumen pengadilan.


Penulis :
Nani Suherni