Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Saat Jokowi Bahas Ekspor Jagung, Petani Keluhkan Pupuk

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Saat Jokowi Bahas Ekspor Jagung, Petani Keluhkan Pupuk

Pantau.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia perlu membuka pasar ekspor untuk komoditas jagung guna menjaga stabilitas harga jagung saat panen raya.

"Ekspornya sudah 380.000 ton, ini untuk menjaga keseimbangan agar suplai tidak melimpah sementara permintaan berkurang," kata Jokowi, usai panen jagung dan dialog dengan petani di Desa Botuwombato, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (1/3/2019).

Menurut Jokowi, jika suplai melimpah sementara permintaan turun, maka harga jagung akan jatuh. Kalau turun, semua petani tidak akan mau menanam jagung lagi.

"Itu yang selalu kita jaga sehingga tahun kemarin ada ekspor 380.000 ton, dan impornya 180.000 ton," jelasnya.

Baca juga: JK Minta Pengusaha Tak Kabur ke Singapura saat Pilpres 2019, Kenapa?

Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan pasar ekspor untuk jagung masih bagus, masih banyak permintaan.

"Pokoknya harga kita kompetitif. Harga ekspor itu harus, mesti kompetitif, kualitas harus baik, itu yang harus dipegang, bahwa pasar masih membutuhkan untuk pakan ternak, hampir semua negara," katanya.

Sementara menanggapi keluhan petani tentang kesulitan mendapatkan pupuk, ia mengakui masih ada kekurangan dalam distribusi.

"Kadang-kadang terlalu banyak di sebuah provinsi, kurang di provinsi lain. Kita harus ngomong apa adanya seperti itu, sehingga memang diperlukam tambahan kapasitas untuk produksi pupuk kita," katanya.

Baca juga: Kesal Info Garuda Turun Harga, Netizen: Ini Harga Tiket ya Allah?

Sebelumnya dalam dialog dengan petani, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah ingin produksi jagung terus meningkat, namun harganya tidak anjlok.

"Saya setuju kalau ada kelebihan produksi, jangan hanya untuk dalam negeri tapi juga ekspor, sehingga harga menguntungkan. Kalau banyak tidak bisa ekspor, harganya akan jatuh," katanya.

Penulis :
Nani Suherni