
Pantau.com - PT ANTAM Tbk, mencatatkan nilai penjualan bersih sepanjang tahun 2018 sebesar Rp25,24 triliun. Jumlah tersebut meningkat 99 persen jika dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp12,65 triliun. Komoditas emas mendominasi kontribusi penjualan mencapai 66 persen.
"Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp16,69 triliun atau 66 persen dari total penjualan bersih sepanjang tahun 2018," ujar Direktur Keuangan PT Antam Tbk, Dimas Wikan Pramudhito saat menggelar jumpa pers di Hotel Intercontinental, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2019).
Baca juga: Laba PT Antam Naik 541 Persen di 2018, 66 Persen Masih dari Emas
Dimas menambahkan, komoditas emas ANTAM juga mencatatkan capaian penjualan tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan atau selama 50 tahun perusahaan berdiri.
"Pada 2018, volume penjualan emas mencapai 27.894 kg (896.812 t.oz) atau naik signifikan sebesar 111 persen dibandingkan capaian 2017 sebesar 13.202 kg (424.454 t.oz)," katanya.
"Seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk Logam Mulia ANTAM," imbuhnya.
Dengan penjualan tersebut, pendapatan ANTAM dari penjualan emas sepanjang tahun 2018 tercatat sebesar Rp16,69 triliun. Capaian penjualan bersih tersebut naik 126 persen dibandingkan penjualan bersih emas 2017 yang tercatat sebesar Rp7,37 triliun.
"ANTAM mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaiiung sebesar 1.957 kg (62.919 t.oz) pada tahun 2018," paparnya.
Baca juga: Ini Alasan Orang Kaya Makin Kaya, Harta Kekayaan Tak Kena Pajak
Untuk penjualan feronikel, pihaknya mencatat sepanjang tahun 2018 feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, dengan kontribusi sebesar Rp4,66 triliun atau 18 persen dari total penjualan bersih sepanjang tahun 2018.
Sementara untuk volume produksi feronikel sepanjang tahun 2018, tercatat sebesar 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik sebesar 14 persen dari capaian 2017 sebesar 21.762 TNi dan penjualan feronikel mencapai 24.135 TNi, tumbuh sebesar 10 persen dibandingkan FY17 sebesar 21.878 TNi.
"Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel ANTAM di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni