Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Tercekik Amerika, Huawei Peringatkan Tembok Berlin di Dunia Digital

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Tercekik Amerika, Huawei Peringatkan Tembok Berlin di Dunia Digital

Pantau.com - Huawei Technologies Co mengkritik pembatasan baru-baru ini yang dikenakan pada perusahaan teknologi China dan memperingatkan bahwa tidak boleh ada Tembok Berlin di dunia digital global.

Hu Houkun, ketua bergilir Huawei, mengatakan dalam pidatonya di Konferensi Potsdam tentang Keamanan Dunia Maya (Jerman) pada hari Kamis (23 Mei 2019) mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, pembatasan, berdasarkan tuduhan yang tidak berdasar, telah dikenakan pada Huawei dan jelas ini mengganggu operasi bisnisnya. 

"Kami percaya perilaku ini sama sekali tidak dapat dibenarkan," ungkapnya.

Baca juga: Duh! Lagi-lagi China, Industri Internet Juga Berakar di China

Dikutip China Daily, menurutnya, di Eropa, sekitar tiga perempat pengguna smartphone mengandalkan ponsel berbasis Android. Akun Huawei sekitar 20 persen dari pasar ini. Keputusan sembrono semacam itu dapat menyebabkan banyak kerugian bagi konsumen dan bisnis di Eropa.

Komentarnya muncul setelah AS memberlakukan larangan akses Huawei ke teknologi AS tanpa persetujuan pemerintah khusus awal bulan ini. Kemudian, Google mengatakan telah membatasi Huawei dari mengakses pembaruan untuk sistem operasi Android dan beberapa aplikasi seluler.

"Ini menjadi preseden berbahaya. Ini bertentangan dengan nilai-nilai komunitas bisnis internasional, memutus rantai pasokan global dan mengganggu persaingan yang adil di pasar. Ini bisa terjadi pada industri dan perusahaan lain di masa depan jika kita tidak bersama-sama menghadapi masalah ini, " kata Hu.

Baca juga: Cerita Diaspora RI Rogoh Kocek Rp28 Juta per Orang untuk Tiket Pesawat

"Saya diberitahu bahwa kami berada di sebuah situs bersejarah di mana Tembok Berlin pernah berdiri. Ini mengingatkan saya pada fakta bahwa kami tidak ingin untuk melihat tembok lain dan kami tidak ingin melalui pengalaman menyakitkan lainnya," tambahnya.

Ia juga menyinggung tidak ingin membangun tembok baru dalam hal perdagangan dan juga tidak ingin membangun tembok baru dalam hal teknologi.

Huawei menghadapi tindakan keras dari pemerintah AS, yang menuduhnya menimbulkan risiko keamanan nasional. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu berulang kali membantah tuduhan itu dan mengatakan tuduhan itu tidak didukung oleh bukti faktual.

Penulis :
Nani Suherni