
Pantau.com - Kementerian Keuangan mencatat mencatat defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Mei 2019 sebesar Rp127,5 triliun atau 0,79 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Pihaknya mencatat, angka tersebut tumbuh 36,3 persen lebih tinggi dari tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp93,5 triliun atau 0,63 persen PDB.
"Total defisit anggaran hingga akhir Mei 2019 Rp127,5 dibanding tahun lalu posisinya Rp93,5 triliun maka ini sedikit lebih tinggi dari sisi prosentase ini 0,79 persen masih lebih rendah dari target APBN 1,8 persen," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat jumpa pers APBN KiTa, di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (21/6/2019).
Baca juga: Hoax TDL Naik 20 Persen, ESDM: Listrik Tak Naik Sejak Tahun 2017
Jumlah tersebut dihitung dari akumulasi pendapatan sebesar Rp728,45 triliun sedangkan belanja negara sebesar Rp855,9 triliun.
Untuk diketahui jumlah pendapatan telah mencapai 33,64 persen atau tumbuh sebesar 6,2 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Realisasi pendapatan berasal dari pendapatan dalam negeri dari perpajakan sebesar Rp569,32 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp158,42 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp706,30 miliar.
Baca juga: Revolusi 4.0 Ciptakan Lowongan Pekerjaan Baru di Sektor Energi
Sementara realisasi belanja negara hingga akhir Mei 2019 sebesar Rp855,9 triliun mencapai 34,7 persen atau meningkat 9,8 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Realisasi belanja meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp530,81 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp325,10 triliun.
"Secara umum realisasi APBN hingga akhir Mei 2019 cukup baik," katanya
- Penulis :
- Nani Suherni