
Pantau - Nasi tumpeng sering kali disajikan dalam berbagai acara penting, seperti perayaan, syukuran, atau upacara adat sebagai simbol penghormatan dan rasa syukur. Untuk menghasilkan tumpeng yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki tampilan yang menarik, dibutuhkan persiapan yang matang.
Proses pembuatan tumpeng yang sempurna melibatkan pemilihan bahan berkualitas, pengaturan lauk yang harmonis, serta sentuhan dekorasi yang memperindah penyajiannya, agar hidangan tersebut menjadi lebih bermakna dan memikat secara visual.
Berikut tips membuat nasi tumpeng yang lezat dengan tampilan menarik:
Pilih Beras untuk Dijadikan Nasi Tumpeng
Pertama-tama, tentukan jenis nasi yang ingin digunakan, apakah nasi putih biasa, nasi gurih, atau nasi kuning. Jika memilih nasi kuning, disarankan untuk menambahkan sedikit beras ketan ke dalam campurannya, karena beras ketan akan memberikan kekokohan pada tumpeng sehingga bentuknya lebih stabil dan rapi.
Jika tersedia beras pulen, disarankan untuk menggunakan beras pulen, karena teksturnya yang lembut dan pulen akan memberikan rasa yang lebih nikmat dan cocok untuk tumpeng.
Baca juga: Nasi Tumpeng Ciri Khas-Simbolis Makanan 17 Agustus: Resep dan Cara Penyajian
Mencetak Nasi Menjadi Bentuk Kerucut
Langkah berikutnya yaitu membuat nasi tumpeng dengan bentuk seperti kerucut. Menurut tradisi Jawa, tumpeng selalu disusun dalam bentuk kerucut sebagai simbol penghormatan dan pengarahan kepada Tuhan yang Maha Esa. Bentuk kerucut ini menggambarkan hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Pencipta yang tinggi dan lurus.
Oleh karena itu, dalam pembuatan mencetak tumpeng, langkah pertama adalah membuat tumpeng utama yang berukuran besar yang ditempatkan di pusat sebagai simbol utama. Setelah itu, tumpeng-tumpeng yang lebih kecil atau "tumpeng anakan" dibuat mengelilingi tumpeng utama tersebut. Tumpeng-tumpeng kecil ini melambangkan rasa syukur dan berbagai aspek kehidupan yang saling melengkapi dan bersatu.
Menambahkan Hiasan Lauk
Pilihlah lauk yang dapat menjadi fokus utama dalam hidangan, seperti ayam ingkung utuh yang melambangkan rasa syukur. Namun, pastikan tinggi ayam ingkung tersebut tidak melebihi tinggi tumpeng agar keseimbangan dan keharmonisan penyajian tetap terjaga.
Untuk memperindah tampilan, bagian puncak tumpeng yang merupakan elemen utama dalam sajian sebaiknya dihiasi dengan sentuhan dekorasi, seperti bunga cabai atau hiasan daun pisang. Sentuhan hiasan ini tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga memperkaya makna dan simbolisme dari tumpeng itu sendiri.
Baca juga: Ini Cara Menikmati Nasi Tumpeng yang Benar, Ada Filosofinya
Pilih Lauk yang Memiliki Warna Kontras
Lauk-pauk yang biasanya disajikan dalam hidangan tumpeng umumnya memiliki warna yang cenderung kecoklatan atau merah tua. Untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik, sangat penting untuk memperhatikan penataan dan perpaduan warna lauk-pauk di sekitar tumpeng.
Sebagai contoh, ayam goreng, perkedel, dan orek tempe memiliki warna yang serupa, yakni cokelat keemasan atau merah kecoklatan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari menyusun lauk-pauk dengan warna senada ini berdekatan satu sama lain.
Sebagai alternatif, Anda bisa menyelinginya dengan sayuran yang berwarna-warni, seperti urap yang terdiri dari sayuran hijau, kelapa parut, dan bumbu yang memberi kontras warna cerah. Kombinasi warna yang serasi dan beragam akan memberikan kesan lebih hidup dan menyegarkan sehingga tumpeng yang dihidangkan tidak hanya lezat tetapi juga memikat secara visual.
Membuat Hiasan menggunakan Makanan
Usahakan sebisa mungkin untuk menggunakan bahan-bahan yang bisa dimakan sebagai hiasan dalam tumpeng, karena seluruh lauk dan dekorasi akan disusun dalam satu wadah bersama nasi tumpeng tersebut. Dengan memilih bahan yang bisa dimakan, hiasan tumpeng tidak hanya indah dipandang, tetapi juga dapat dinikmati.
Contohnya, cabe bisa dijadikan hiasan dengan berbagai bentuk, seperti bunga atau taburan yang menarik. Sementara itu, wortel dan lobak dapat dipotong dan dibentuk menjadi berbagai bentuk yang menggugah selera, seperti angsa, bunga, burung, atau bahkan anak ayam.
Baca juga: Potong Tumpeng Gak Boleh Sembarangan, Begini Cara yang Benar
Selain memberikan sentuhan estetika yang cantik, hiasan-hiasan dari makanan juga aman untuk dikonsumsi, karena terbuat dari bahan-bahan segar dan alami.
Tak kalah penting, berbagai jenis sayuran berdaun seperti daun selada, daun kemangi, daun peterseli, dan daun seledri dapat menjadi pelengkap yang memberi sentuhan hijau segar pada tumpeng. Daun-daun ini tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga memberikan kesan segar yang menyegarkan. Hiasan-hiasan alami ini menjadikan tumpeng semakin kaya warna dan tekstur, sekaligus memperkaya rasa.
Utamakan Kenikmatan Rasa yang Sempurna
Sebagian besar hidangan tumpeng umumnya disajikan dengan lauk-pauk yang memiliki cita rasa gurih. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam menambahkan garam pada setiap komponen, agar rasa tidak terlalu dominan. Hal ini perlu diperhatikan karena nasi kuning yang menjadi bagian utama tumpeng sudah mengandung santan yang biasanya juga diberi sedikit garam untuk memberi rasa gurih yang khas.
Untuk menambah cita rasa, Anda bisa menyiapkan sambal sebagai pelengkap tumpeng. Sambal yang pedas dan lezat akan memberikan sensasi rasa yang menyegarkan saat dipadukan dengan lauk-pauk tumpeng.
Keberadaan sambal pada nasi tumpeng bisa memberikan keseimbangan rasa, terutama bagi mereka yang menyukai sentuhan pedas yang menggugah selera. Dengan demikian, meskipun lauk tumpeng dominan dengan rasa gurih, sambal dapat menjadi aksen pedas yang menyempurnakan hidangan.
Baca juga: Ada Bakso Unik Berbentuk Tumpeng, Tertarik Coba?
Kesimpulan
Pembuatan nasi tumpeng memerlukan pemilihan beras yang tepat, seperti beras pulen atau ketan, serta pencetakan nasi berbentuk kerucut yang melambangkan penghormatan. Penataan lauk dengan warna kontras dan hiasan dari bahan makanan yang dapat dimakan, seperti cabai dan sayuran akan mempercantik tampilan tumpeng. Selain itu, keseimbangan rasa gurih dan pedas, dengan tambahan sambal dapat menjadikan hidangan tumpeng lebih lezat dan sempurna.
Laporan: Shintia Rahayu Safitri
- Penulis :
- Latisha Asharani