
Pantau - Yogyakarta selain terkenal dengan keindahan alam dan budayanya yang kental, juga merupakan surga bagi para pecinta kuliner dan pemburu oleh-oleh khas daerah setempat. Saat berkunjung ke kota ini, rasanya tak lengkap jika pulang tanpa membawa buah tangan yang unik dan sarat makna. Dari bakpia yang melegenda hingga kerajinan tangan yang khas, Yogyakarta selalu berhasil memikat hati wisatawan.
Artikel ini akan membahas 15 oleh-oleh khas Jogja yang legendaris dan wajib Anda bawa pulang sebagai kenang-kenangan atau hadiah bagi orang terkasih.
1. Bakpia Pathok
Bakpia pathok merupakan salah satu oleh-oleh paling populer dari Yogyakarta. Kue ini memiliki cita rasa manis dan gurih yang khas, dengan tekstur kulit yang lembut dan renyah. Isinya pun beragam, mulai dari kacang hijau, cokelat, hingga keju.
Baca juga: 7 Rekomendasi Oleh-Oleh untuk Mertua yang Berkesan dan Disukai
2. Bakpia Kukus
Bakpia Kukus khas Jogja adalah varian modern dari bakpia yang dikenal sebagai salah satu oleh-oleh ikonik dari Yogyakarta. Berbeda dengan bakpia biasa yang memiliki kulit kering dan renyah karena dipanggang, bakpia kukus memiliki tekstur yang lebih lembut dan empuk seperti kue bolu karena prosesnya dikukus. Tekstur yang lembut ini memberikan pengalaman berbeda bagi pecinta bakpia tradisional.
Bakpia Kukus ini biasanya diisi dengan berbagai varian rasa, seperti kacang hijau, cokelat, keju, dan rasa-rasa lainnya yang lebih kekinian, seperti matcha atau tiramisu. Inovasi ini disukai wisatawan karena selain unik, bakpia kukus juga memiliki tampilan yang menarik dan kemasan yang lebih modern, menjadikannya pilihan oleh-oleh yang lebih praktis.
3. Yangko
Yangko adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang berbentuk bola-bola kecil berwarna-warni, terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan kacang hijau manis. Makanan ini memiliki tekstur yang kenyal di luar, dengan isian yang lembut dan manis di dalam. Biasanya, bola-bola yangko dilapisi dengan tepung beras atau tepung jagung yang memberikan efek halus pada permukaannya.
Yangko sering dijadikan oleh-oleh khas Yogyakarta dan sangat populer di kalangan wisatawan. Selain rasa kacang hijau, beberapa variasi yangko juga dapat memiliki rasa lain seperti cokelat, durian, atau kelapa. Makanan ini memiliki cita rasa yang tidak terlalu manis, sehingga cocok untuk lidah banyak orang. Karena proses pembuatan yang cukup rumit dan memakan waktu, yangko dianggap sebagai hidangan yang dibuat dengan penuh keahlian dan tradisi.
4. Gudeg
Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dalam waktu lama dengan santan dan berbagai bumbu khas. Warna cokelat yang khas pada gudeg diperoleh dari daun jati yang dimasukkan saat memasak. Rasa gudeg dominan manis dan gurih, mencerminkan cita rasa kuliner Jawa yang lembut.
Gudeg biasanya disajikan dengan nasi dan aneka lauk pendamping, seperti ayam kampung, telur pindang (telur rebus dengan bumbu kecap), tahu atau tempe bacem, dan krecek (sambal dari kulit sapi yang pedas). Ada beberapa variasi gudeg, seperti gudeg basah yang disajikan dengan kuah santan dan gudeg kering yang lebih tahan lama tanpa kuah.
5. Keripik Belut
Keripik belut khas Jogja adalah camilan tradisional dari Yogyakarta yang terbuat dari belut yang digoreng kering dan renyah. Camilan ini memiliki rasa gurih dan tekstur renyah, menjadikannya pilihan yang populer sebagai oleh-oleh khas. Proses pembuatan keripik belut dimulai dengan membersihkan belut, lalu membumbuinya dengan rempah-rempah seperti bawang putih, ketumbar, dan garam. Setelah itu, belut digoreng dalam minyak panas hingga kering dan renyah.
Rasa khas dari keripik belut ini terletak pada campuran rempah-rempahnya dan cara pengolahannya yang membuat aroma belut menjadi lezat tanpa bau amis. Selain memiliki cita rasa yang gurih, keripik belut juga dianggap memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga menjadi pilihan camilan yang lebih bernutrisi. Keripik belut ini biasanya dapat ditemukan di pusat oleh-oleh atau pasar tradisional di Yogyakarta, dan menjadi favorit bagi wisatawan maupun penduduk lokal.
6. Wedang Uwuh
Wedang Uwuh adalah minuman herbal tradisional khas Yogyakarta yang terkenal dengan khasiatnya untuk menghangatkan tubuh dan menjaga kesehatan. Nama "Wedang Uwuh" dalam bahasa Jawa berarti "minuman sampah," tetapi istilah ini mengacu pada tampilan minuman yang dipenuhi rempah-rempah dan dedaunan kering, sehingga terlihat "berantakan" seperti tumpukan sampah.
Wedang Uwuh disajikan dengan cara diseduh dengan air panas, dan perpaduan rempah-rempah ini menghasilkan minuman yang hangat, menenangkan, dan menyegarkan. Minuman ini cocok diminum saat cuaca dingin atau saat tubuh terasa kurang fit karena dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
7. Peyek
Peyek khas Jogja, atau sering disebut peyek kacang adalah camilan tradisional yang terbuat dari tepung beras dengan tambahan kacang tanah. Rasanya gurih dan renyah, sering disajikan sebagai pelengkap makanan atau sekadar camilan sehari-hari. Peyek ini memiliki ciri khas dengan aroma rempah, karena menggunakan bumbu seperti ketumbar, bawang putih, dan daun jeruk. Di Jogja peyek menjadi makanan favorit sebagai teman makan gudeg atau sebagai oleh-oleh khas. Beberapa variasi peyek di Jogja juga ditambahkan bahan lain seperti ebi atau teri, yang menambah rasa gurihnya.
Baca juga: 8 Oleh-oleh Makanan Khas dari Berbagai Kota di Indonesia
8. Tiwul
Tiwul adalah makanan tradisional khas Yogyakarta, terutama dari daerah Gunungkidul. Tiwul terbuat dari singkong yang dikeringkan, diolah menjadi tepung gaplek, lalu dimasak hingga menjadi butiran-butiran kecil yang mirip dengan nasi. Pada zaman dahulu, tiwul menjadi makanan pokok masyarakat Gunungkidul saat beras sulit didapat, sehingga tiwul memiliki nilai sejarah sebagai makanan alternatif pengganti nasi.
Tiwul memiliki rasa yang gurih, sedikit manis, dan teksturnya kenyal. Biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut atau gula kelapa, sehingga rasanya semakin kaya. Selain itu, tiwul juga sering disajikan sebagai pelengkap lauk-pauk seperti sambal, ikan asin, atau sayuran, membuatnya menjadi hidangan yang sederhana namun lezat.
9. Geplak
Geplak adalah salah satu camilan manis khas dari Yogyakarta yang cukup populer sebagai oleh-oleh. Geplak terbuat dari kelapa parut, gula, dan tepung beras. Camilan ini biasanya berbentuk bulat kecil atau agak pipih, dan memiliki warna-warni cerah seperti putih, merah muda, hijau, dan kuning.
Ciri khas geplak adalah rasanya yang sangat manis, ditambah dengan aroma kelapa yang kuat. Rasa manis ini menjadi daya tariknya, meskipun bagi sebagian orang mungkin terasa agak berlebihan. Teksturnya kenyal dan sedikit kasar dari parutan kelapa, yang menjadikan geplak unik dan berbeda dari camilan lainnya.
10. Walang Goreng
Walang goreng adalah camilan unik khas dari Yogyakarta, terutama di daerah Gunungkidul, yang terbuat dari belalang (walang) yang digoreng. Belalang yang digunakan biasanya jenis belalang kayu, yang banyak ditemukan di daerah perbukitan. Sebelum digoreng, belalang dibersihkan dan direndam dengan bumbu rempah seperti bawang putih, ketumbar, garam, dan daun jeruk, untuk memberi rasa gurih dan aroma yang khas. Setelah digoreng hingga renyah, walang goreng biasanya disajikan sebagai camilan atau lauk pendamping nasi. Rasanya gurih, sedikit asin, dan renyah, mirip seperti keripik dengan cita rasa daging ringan.
11. Blangkon
Blangkon adalah topi tradisional khas Yogyakarta yang terbuat dari kain batik atau kain lainnya, yang dikenakan oleh pria Jawa, terutama dalam acara-acara adat atau budaya. Blangkon memiliki bentuk unik, dengan lipatan-lipatan khas yang memberikan tampilan elegan dan simbolis.
Fungsi utama blangkon adalah sebagai pelengkap pakaian adat Jawa, sering dikenakan saat acara pernikahan, upacara adat, atau pertunjukan seni seperti wayang kulit. Blangkon juga memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kesopanan, kedudukan sosial, dan kebudayaan Jawa.
Secara desain, blangkon berbentuk seperti sebuah topi yang melingkar di kepala dengan bagian belakang yang sedikit menonjol. Biasanya, blangkon dibuat dengan warna dan motif batik yang khas, masing-masing memiliki arti tertentu dalam tradisi Jawa.
12. Enthung
Ulat pohon jati, yang sering disebut sebagai enthung di Yogyakarta adalah salah satu jenis makanan khas yang unik. Enthung digoreng dengan bumbu khas dan memiliki rasa gurih serta tekstur kenyal yang bisa menjadi camilan ekstrem. Beberapa wisatawan penasaran untuk mencobanya sebagai bagian dari pengalaman kuliner Jogja yang lebih berani.
13. Kaos Dagadu
Dagadu adalah salah satu merek kaos khas Yogyakarta yang telah menjadi ikonik. Kaos ini biasanya dihiasi dengan desain lucu atau kreatif yang berkaitan dengan Yogyakarta dan budaya Jawa. Kaos Dagadu sangat populer di kalangan wisatawan dan penduduk lokal karena desainnya yang unik dan lucu. Dengan kata-kata atau gambar yang menggambarkan ciri khas Jogja, kaos ini menjadi oleh-oleh yang mudah dibawa dan bisa dikenakan sehari-hari.
14. Batik Jogja
Batik Jogja memiliki ciri khas yang membedakannya dengan batik dari daerah lain. Batik Jogja dikenal dengan corak dan warna yang kaya, sering menggambarkan cerita-cerita budaya Jawa, flora, dan fauna. Selain menjadi pakaian adat, batik Jogja kini banyak dijual dalam bentuk pakaian modern, seperti kemeja, gaun, atau aksesori lainnya.
15. Kerajinan Perak
Yogyakarta juga terkenal dengan kerajinan peraknya, terutama dari daerah Kotagede. Perhiasan atau barang kerajinan seperti cincin, kalung, gelang, dan patung perak sering dijadikan oleh-oleh khas. Kerajinan perak Jogja dikenal karena kualitas dan kehalusannya, dengan desain yang bervariasi, mulai dari yang tradisional hingga modern.
Baca juga: Rekomendasi Wisata Kuliner di Solo: Makanan Khas, Oleh-oleh, hingga Kafe Menarik
Dengan berbagai pilihan oleh-oleh khas Jogja ini, Anda bisa membawa pulang kenangan manis dari kota yang penuh budaya ini. Tak hanya sebagai cendera mata, tetapi juga sebagai simbol dari keindahan dan keberagaman Yogyakarta.
(Laporan: Laury Kaniasti)
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila